Jika Presiden Jokowi Salah Langkah, Reshuffle Kabinet Malah akan Merugikan Rakyat
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan sinyal untuk kembali merombak jajaran menteri pada kabinet Indonesia Maju.
Pernyataan ini disampaikan Jokowi usai meresmikan Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12).
“Mungkin (akan melakukan reshuffle),” ujar Jokowi.
Kepala negara memastikan akan memberikan informasi terkait reshuffle kabinet Indonesia Maju ke masyarakat. “Ya nanti,” pungkas Jokowi.
Baca Juga: Dipecat Gegara Kasus Brigadir J, Ferdy Sambo Ternyata Gak Terima, Diam-diam Rupanya Menuntut Jokowi!
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera pun menanggapi munculnya isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Mardani menyebut, sah-sah saja apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melakukan reshuffle terhadap jajaran menterinya.
Mardani mengingatkan, dalam melakukan reshuffle, kepala negara harus mempunyai alasan yang kuat. Sebab, jika reshuffle dilakukan tanpa alasan yang jelas, hanya akan menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
“Monggo saja jika reshuffle dilakukan. Tapi reshuffle tanpa alasan yang jelas malah menimbulkan kebisingan,” kata Mardani, Rabu (28/12).
Baca Juga: Isu Reshuffle NasDem Cuma Pengalihan, Tujuan Jokowi Dibaca Habis-habisan, Mau Lepas dari Megawati!
Menurut Mardani, reshuffle kabinet dapat menunjukkan bahwa Jokowi tidak tepat dalam memilih menterinya. Langkah itu akan berdampak buruk bagi Presiden terlebih jika dalam proses reshuffle Jokowi dipengaruhi oleh tekanan Partai lain.
“Reshuffle juga tanda tidak tepatnya presiden memilih pembantunya. Justru buruk bagi Presiden jika reshuffle terlihat tunduk pada tekanan parpol lain,” ucap Mardani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty