Pencalonan Anies Baswedan Dibilang Hak Partai Nasdem, Tapi Reshuffle Kabinet oleh Presiden Jokowi Dibilang Intimidasi
Perombakan kabinet atau reshuffle kabinet memang adalah hak dari setiap presiden yang menjabat termasuk Presiden Jokowi.
Meski begitu, isu perombakan yang muncul pada akhir tahun ini mendapatkan banyak sorotan sebab berdekatan dengan Pilpres 2024 dan keadaan politik antar partai.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi atau yang dikenal dengan panggilan Uki mengkritik pernyataan partai Demokrat terkait reshuffle kabinet.
Menurut Uki, Demokrat selalu heboh sendiri saat menangapi isu reshuffle, padahal kata dia, sebagai oposisi, tidak ada wakil Demokrat yang akan terkena imbas dari perombakan tersebut.
“Demokrat Ini ngapain sih teman-teman? Belum juga ada konfirmasi siapa yang akan di reshuffle, hingga belum ada konfirmasi dari partai mana menteri-menteri yang akan jadi direshuffle beserta jawaban Presiden Jokowi ketika ditanya oleh wartawannya selalu normatif-normatif aja,” tanya dia.
“Nasdem sendiri terkesan pasrah, ya jelas mereka pasti paham bahwa deklarasi pencapresan adalah hak mereka. Sementara ada pula hak presiden Jokowi juga untuk mereshuffle,” tambahnya.
Ia juga menyoal statement Kepala Badan komunikasi strategis DPP Partai Demokrat Mas Herzaky Mahendra.
“Mas Herzaky bilang bahwa pencapresan Anies oleh Nasdem adalah hak Partai Nasdem jadi presiden jangan intimidasi,” kata dia.
“Begini Mas Herzaky, perihal pilihan Capres oleh parpol betul itu adalah hak, perihal reshuffle oleh Presiden itu juga hak, semua dijamin undang-undang. Kok yang satu disebut hak, yang satu disebut intimidasi?,” tanyanya.
Kemudian pernyataan, Partai Demokrat Kamhar Lakumani yang meminta Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yaitu Djarot Saiful Hidayat untuk tidak mempertontonkan sifat arogan katanya.
“Nah teman-teman, Pak Kamhar Lakumani ini nggak kalah lawak dari Mas Herzaky, beliau ini menunjuk hidung orang lain arogan karena dianggapnya mencampuri domain prerogatif Presiden,” katanya.
“Tapi sendirinya arogan mencampuri domain yang sudah jelas-jelas urusan dapur koalisi orang lain, kontradiksi numpang isu kok gini amat,” tambahnya.
Menurut Uki justru jika menteri-menteri Nasdem terkena reshuffle, ini bisa menjadi momentum yang dapat dipergunakan menarik simpati masyarakat.
“Untung-untung kalau mereka (Nasdem) bisa dapat kredit dengan memainkan kesan bahwa mereka sedang dianiaya,” kata dia.
“Sebetulnya isu ini sudah berlangsung sejak lumayan lama pada bulan Oktober. Lalu isu reshuffle ini merebak lagi setelah Partai Nasdem mendeklarasikan dukungannya kepada Pak Anies Baswedan,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty