Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Proyek Pembangkit Energi China yang Ambisius Terkuak, Gurun Saja Mau Disulap!

        Proyek Pembangkit Energi China yang Ambisius Terkuak, Gurun Saja Mau Disulap! Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Proyek energi terbarukan besar-besaran senilai lebih dari $11 miliar memulai konstruksi di gurun pasir terbesar ketujuh China di provinsi Mongolia Dalam pada Rabu. Proyek ini merupakan bagian dari agenda energi bersih negara yang ambisius.

        Basis tenaga surya dan angin dengan kapasitas terpasang keseluruhan 16 juta kW akan menjadi fasilitas pembangkit listrik terbarukan terbesar di dunia dari jenisnya di daerah gurun, menurut perusahaan konstruksi.

        Baca Juga: Siap-siap Barat Gigit Jari! Suplai Gas Rusia ke China Sukses Capai Angka Fantastis

        Ini akan menggabungkan tenaga surya, angin, dan batu bara yang ditingkatkan untuk menghasilkan 40 miliar kWh listrik untuk Beijing dan provinsi Tianjin dan Hebei setiap tahunnya.

        Proyek di Gurun Kubuqi akan dikembangkan oleh China Three Gorges Corporation dan Inner Mongolia Energy Group. Menurut laporan media China, gurun tersebut sudah menjadi rumah bagi pembangkit listrik tenaga surya terbesar di negara itu yang terdiri dari 196.000 panel yang telah menghasilkan 2,3 miliar kWh, yang setara dengan 760.000 ton batu bara standar.

        Perusahaan belum menentukan jangka waktu untuk konstruksi, mengatakan tahap pertama akan mencakup kapasitas surya satu gigawatt yang dilengkapi dengan penyimpanan energi.

        China memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya yang besar dan basis energi bersih adalah bagian dari program investasi ambisius negara itu untuk menghasilkan total 450 gigawatt energi terbarukan di daerah gurunnya yang luas.

        Beijing berencana untuk memproduksi 33% listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2025 untuk mengurangi emisi karbon, dan sudah mendekati target ini karena produksi energi bersih mencapai 29,4% tahun lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: