Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Zulfan Lindan: Politisi Kita Lebih Sibuk Urus Undangan Nikahan daripada Tawarkan Ide dan Gagasan

        Zulfan Lindan: Politisi Kita Lebih Sibuk Urus Undangan Nikahan daripada Tawarkan Ide dan Gagasan Kredit Foto: Youtube Total Politik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus senior Zulfan Lindan menilai politisi Tanah Air saat ini lebih sibuk memikirkan gengsi terkait undangan pernikahan daripada menawarkan ide dan gagasan untuk maju di ajang perpolitikan.

        Komentarnya ini menanggapi perilaku elite politik yang menjadikan acara pernikahan elite politik lainnya sebagai momen membangun keakraban hubungan politik.

        "Pokoknya ada momen nanti kalau nggak diundang, tersinggung. Padahal biasa aja kan. Kalau orang punya karakter dan prinsip politik yang dia pegang, punya ideologi dan visi misi jelas dalam menuju masa depan, itu nggak ada pengaruhnya mau diundang atau engga," kata dia, dikutip dari video yang diunggah di kanal Youtube Total Politik, Sabtu (31/12/2022).

        Baca Juga: Anies Dapat Nama Yohanes, Ade Armando: Demi Hilangkan Tuduhan Bapak Politik Identitas

        Lebih lanjut, dia menyinggung bagaimana para elite politik mudah tersinggung hanya karena tidak satu meja dengan politisi lainnya. Dia mencontohkan misalnya Anies, Surya Paloh, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada dalam satu meja dan terpisah dengan politisi lainnya. Kemudian, politisi yang tak tergabung dengan meja ini akan merasa tersinggung.

        "Merasa 'Wah kita kurang dihargai nih'. Jadi, aduh, rendah bener ya kalau ini sampai pada tingkat politisi dan elite kita seperti ini. Ini kan berarti mentalnya rendah benar. Bagaimana mereka mau ngurus negara banga menjadi lebih baik kalau seperti ini," tandasnya.

        Menurutnya, elite politik lebih sibuk bermain simbol untuk memperlihatkan kekuasaan. 

        "Elite politik kita ini tidak bicara atas nama gagasan, ide, dan ideologi. Jadi, semua persoalan-persoalan yang bisa digunakan untuk mendapatkan manfaat secara politik itu dilakukan," 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: