Ganjar Pranowo digadang-gadang akan menjadi capres 2024 mendatang. Meski hingga saat ini belum mendapat tiket dari PDIP, Ganjar dinilai memiliki pengalaman politik yang lebih baik daripada Presiden Jokowi.
Hal ini dinyatakan langsung oleh pakar tata negara, Refly Harun melalui Kanal YouTube miliknya, Refly Harun Official yang tayang Senin (2/1/2023). Menurut Refly Harun, Ganjar di tahun 2024 mendatang memiliki pengalaman politik lebih banyak daripada Jokowi di tahun 2014 saat mencalonkan diri sebagai presiden.
Baca Juga: Refly Harun Bilang Megawati Ketar-Ketir Sama Ganjar: Dia Canggih, Jadi Ancaman Buat Trah Soekarno
"Ganjar lebih sophisticated, lebih canggih lebih berkualitas dibandingkan Presiden Jokowi kalau kita lihat kondisi sebelum menjadi presiden," ujar Refly Harun.
"Saya selalu membandingkan Ganjar 2022 nanti apalagi tahun 2024, itu jauh lebih siap menjadi presiden ketimbang Jokowi di 2014, kalau boleh jujur Ganjar lebih piawai," imbunya.
Menurut Refly, kepiawaian Ganjar di dunia politik tampak karena sudah memiliki relasi para petinggi saat menjadi DPR RI.
"Pengalamannya jauh lebih kaya daripada Jokowi karena sudah pernah jadi legislator di Senayan dan sudah biasa bergaul dengan elit nasional," kata Refly.
"Beda dengan presiden Jokowi, dia punya keterbatasan bergaul dengan elit nasional dan langsung menjadi presiden sehingga dia tidak sempat mendapat jaringan di elit nasional," tambahnya.
Baca Juga: Gak Sia-Sia Kalau Dukung Jokowi, Ketum Projo: Jangankan Tiga, Jabat Lima Periode Juga Dijabanin!
Lebih lanjut, Refly Harun menyebutkan bahwa Jokowi tampak kalut menghadapi masa pensiun. Pasalnya, Jokowi tak memiliki partai seperti presiden-presiden RI sebelumnya.
"Berbeda dengan Megawti dengan SBY, megawati dengan SBY plus Gus Dur sesungguhnya tidak terlalu kalut menghadapi pensiun sebagai presiden kenapa? Karena mereka memiliki partai politik," ungkap Refly.
"Beda sama Presiden Jokowi orang akan bertanya Jokowi mau ke mana karena usianya yang relatif masih muda, 63 tahun bukan renta untuk istirahat dalam panggung politik, tapi untuk jabatan internasional agak sulit."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: