Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bersama dengan 7 Parpol Lainnya, Demokrat Tolak Keras Sistem Pemilu Proporsional Tertutup

        Bersama dengan 7 Parpol Lainnya, Demokrat Tolak Keras Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Kredit Foto: Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menolak keras upaya pengembalian sistem pemilu menjadi proporsional tertutup.

        Diketahui sebelumnya, sebanyak 8 fraksi di DPR RI menolak pemungutan suara pemilihan legislatif (pileg) 2024 menggunakan sistem proporsional tertutup. Sementara satu-satunya fraksi yang setuju adalah Fraksi PDIP.

        Sistem proporsional tertutup memungkinkan para pemilih hanya disajikan logo partai politik pada surat suara, bukan nama kader partai yang menjadi calon anggota legislatif.

        Baca Juga: Gak Mau Kalah Sama PDIP, Demokrat Bakal Selesaikan Koalisi dan Segera Umumkan Capres-Cawapres

        Penggunaan sistem proporsional tertutup jadi sorotan seiring adanya gugatan judicial review atau uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu terkait sistem proporsional terbuka ke Mahkamah Konstitusi (MK).

        Bagi AHY, hal sistem pemilu menjadi proporsional tertutup tersebut hanya akan memundurkan kualitas demokrasi.

        “Ini memundurkan kualitas demokrasi, mengembalikan model kekuasaan sentralistik dan menafikkan kerja keras kader partai dalam membina konstituennya,” tegas AHY dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/1/2023).

        Menurutnya, sistem yang sudah berjalan selama ini (sistem proporsional terbuka) ditujukan untuk modernisasi partai. 

        Baca Juga: Nggak Banyak Ngoceh Soal Banjir Semarang, Denny Siregar Balas Sindiran Orang Demokrat: Okelah, Kalau Pak Ganjar Jadi Presiden...

        “Masalah-masalah yang muncul akibat penerapannya bisa dijawab dengan upaya perbaikan kolektif, tanpa harus menghancurkan langkah progresif yang sudah dijalankan selama ini,” kata dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: