Pengamat Puji Sekolah Partai Milik PDIP: Kalau Calon Wakil Rakyat Nggak Punya Pengetahuan Bisa Repot!
Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai positif Sekolah Partai milik PDI Perjuangan (PDIP). Hal ini karena menurutnya sekolah partai tersebut menjadi tempat penggemblengan para calon kepala daerah dan legislatif.
Sekolah Partai biasanya dipakai PDIP untuk menggembleng psikologi, ideologi parpol, Pancasila, sampai pencegahan korupsi.
"Calon anggota legislatif butuh pengetahuan, butuh penggemblengan secara ideologi dan itu harus diberikan teoritik, secara konseptual bagi calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif dari PDIP di Sekolah Partai itu," ujar Ujang kepada awak media, Rabu (4/1).
Dosen Universitas Al-Azhar itu mengatakan calon kepala daerah atau legislatif memang perlu digembleng oleh partai demi memelihara wawasan Pancasila.
"Kalau otaknya kosong, enggak punya pengetahuan politik dan pemerintahan, itu bahaya dan repot. Itu tidak bagus," ucap Ujang.
Ke depan, dia berharap konsistensi dalam penggemblengan para calon pejabat bisa terus dilakukan PDIP dengan materi yang mengacu kaidah pengetahuan.
"Bagus-bagus saja Sekolah Partai dilakukan secara konsisten dan berdasarkan pada materi-materi yang berdasarkan ilmiah," tambah Ujang.
PDIP akan memasuki usia ke-50 pada 10 Januari 2023 mendatang. Partai berkelir merah itu pun konsisten menggelar pendidikan politik di Sekolah Partai bagi para calon kepala daerah atau legislatif.
Menghadapi Pemilu 2024, PDIP bahkan sudah membuka tahapan seleksi bakal caleg yang diikuti oleh 27.802 peserta dari seluruh Indonesia.
Adapun materi yang telah diberikan berupa materi antikorupsi hingga psikotes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto