Diisukan Bakal Didepak dari Kabinet, Nasdem Melawan dan Mulai Bandingkan Kinerja Presiden Jokowi dengan SBY
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie mempertanyakan komitmen Presiden Jokowi kepada partainya jika benar menteri-menteri Nasdem akan dibuang dari kabinet.
"Sampai 2024 itu kita komitmen di situ. (Kalau setelah 2024 tidak mendukung) itu kan karena tidak ada komitmen sampai di situ, tetapi moral kami, otak kami, dalam komitmen kepada pemimpin sebelumnya tetap mendem jero," katanya.
Lantas apa makna dari kata mendem jero itu? Rupanya hal ini terkait dengan komitmen Partai NasDem dan Anies terhadap program-program kerja Jokowi ke depan.
Ia pun membandingkan sikap mendem jero tersebut dengan sikap Jokowi terhadap pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Meski kerap mengaku sahabat Jokowi, politikus Partai NasDem itu ternyata tanpa ragu mengkritik sang presiden yang dianggap memangkrakkan beberapa program kerja SBY.
"Jokowi saja memangkrakkan ada yang milik SBY kan. Jadi kita lanjutkan yang baik-baik, itu yang namanya kontinuitas, sustainability. Kemudian hal-hal lain kita perbarui, itu kan logis," jelas Gus Choi.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik Effendi Gazali juga mengaku heran dengan manuver Partai NasDem yang mengusung Anies kendati masih berkoalisi dengan Jokowi.
"Belum pernah terjadi di dunia jangan-jangan, bahwa orang berkoalisi bersama lalu membuat perbedaan. Pada saat masih 24 bulan kurang 17 hari seorang presiden masih memerintah, terus bilang begini, 'Pak Presiden, kami sama-sama dengan Anda sampai 20 Oktober 2024 tetapi sementara itu kami deklarasikan seseorang yang bernama Anies Baswedan'," kata Effendi.
Karena itulah, Effendi menilai rasa gusar PDIP terhadap Partai NasDem merupakan dampak dari manuver pendeklarasian Anies yang dilakukan 3 Oktober 2022 lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty