Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Elite Megawati Lagi-lagi Bicarakan Penerusnya Jokowi, Puan Maharani Sampai Geram: Turun Saja...

        Elite Megawati Lagi-lagi Bicarakan Penerusnya Jokowi, Puan Maharani Sampai Geram: Turun Saja... Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPP PDIP, Puan Maharani kembali menegaskan kepada sesama kadernya untuk tak membicarakan siapa yang akan menjadi calon presiden untuk PDI Perjuangan.

        Dirinya mengatakan bahwa sebagai kader, mereka adalah petugas partai dan bukanlah pengamat politik.

        Baca Juga: Tak Masalah Anies Gak Lanjutkan Program Jokowi, Elite NasDem: Beda Strategi, Beda Prioritas!

        "Kita itu petugas partai tugas kita adalah memenangkan partai bukan jadi pengamat politik. Nggak perlu ngamat-ngamatin (soal capres)," tegas Puan.

        Menurutnya, urusan pencapresan boleh saja jadi pembicaraan kader, namun hanya dijadikan obrolan warung kopi semata saja. Ia meminta untuk kader fokus kerja.

        "Ya boleh kalau cuma ngomong di warung kopi atau di antara kita, tapi nggak usah terpengaruh, turun saja turun ke lapangan kerja, kerja," katanya.

        Untuk itu, Puan menegaskan, PDIP merupakan partai besar, maka sudah pasti punya banyak kader untuk diusung sebagai capres.

        "Kita ini partai besar sebesar ini. Jadi nggak mungkin kita nggak punya kader untuk dicalonkan tenang saja santai santai," imbuh dia.

        Sebelumnya, wacana Megawati nyapres lagi pertama kali muncul disampaikan oleh Co-Founder Total Politik Budi Adiputro dalam acara diskusi politik. Ia menyampaikan soal ide mendorong Megawati nyapres lagi dengan berbagai alasan.

        Baca Juga: Turun Gunung Jadi Jagoannya PDIP, Sinyal Megawati Sulit Lawan Anies Baswedan: Dia Kekurangan Stok...

        Acara yang diselenggarakan Perhimpunan Orang Merdeka itu turut dihadiri Ketua DPP NasDem Effendi Choirie, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Wasekjen PPP Idy Muzayyad, dan Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga.

        Budi mulanya menyinggung soal dukungan untuk Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai capres dapat memecah belah internal PDIP. Menurutnya, ancaman ini bisa dihindari jika Megawati yang maju untuk Pilpres 2024.

        "Ketika ada fraksi Ganjar dan ada fraksi Puan ya ini bisa membelah partai, bisa membuat partai ini ke depan bisa pincang juga karena keterbelahan," ujar Budi dalam acara di Kopi Politik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

        Baca Juga: Kompak Tolak Pemilu Proporsional Tertutup, Sinyal Parpol Mulai Lawan Jokowi: Megawati Dikhianati...

        "Kenapa nggak disorong ke Bu Mega? Secara umur dan secara konstitusi masih memungkinkan. Jadi, ketika menjadi opsi, maka keterbelahan pasti nggak ada. BTL semua, banteng tegak lurus," sambungnya.

        Budi juga membicarakan negara Amerika Serikat yang calon presidennya tidak lagi berusia muda, namun memiliki pengalaman.

        Ia menggambarkan hal tersebut bisa terjadi di Indonesia jika Megawati kembali maju sebagai capres.

        "Ada negara Amerika Serikat, 2024 kita nanti ketemu kakek-kakek. Presiden Joe Biden, 82 tahun nanti 2024, dan Presiden Donald Trump 78 tahun akan bertarung, berkompetisi menjadi orang paling kuat di muka bumi 2024," tutur Budi.

        "Ya, Bu Mega sepantaran lah. Bu Mega kalau nggak salah tahun ini 76. Sekarang masih 75. Tahun depan 77, sama lah. 82 tahun itu apakah Amerika kita bilang nggak ada stok anak muda? Kan nggak juga. Nah itu imajinasinya, boleh dong," imbuhnya.

        Menanggapi itu, Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebut usulan yang menyarankan Megawati maju capres di Pilpres 2024 itu masih masuk akal. Sebab, tidak ada yang salah jika ia diberikan kesempatan untuk memutuskan.

        Baca Juga: Beda Sama Anies, Jokowi Kok Bisa-bisanya Dihina Lewat Julukan 'Petugas Partai': Padahal Terhormat...

        Menurut dia, dirinya akan menyampaikan ide dari Budi Adiputro itu ke Megawati. Terkait diterima atau tidaknya, tentu ia menyerahkan sepenuhnya kepada Megawati. Ia kemudian meminta publik untuk menunggu hasil keputusan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: