Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan berdasarkan prognosa atau perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi pada Februari mendatang mencapai 1,4 juta hektare. Puncak panen diperkirakan berlangsung pada Maret–April mendatang.
“Berarti, jika produktivitas enam ton per hektare, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton, sehingga ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah,” Ucap Syahrul, kemarin.
Dia menegaskan, selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat dan pada 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrem sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali.
“Kita berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya. Kemudian, kita pun perkuat sistem logistik pangan,” jelasnya.
Baca Juga: Kementan dan Pemda Bersinergi Pastikan Produksi Beras Nasional
Adapun Mentan melakukan panen raya perdana padi awal tahun 2023 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang merupakan sentra produksi beras nasional. Panen ini merupakan gerak cepat Kementan bersinergi dengan pemerintah daerah memastikan produksi beras nasional karena panen raya padi berlangsung pada Januari sampai Maret 2023 di semua wilayah Indonesia.
“Kita hadir di sini (Karawang) bersama Wakil Bupati Karawang dan jajaran Kementan, mengawali panen padi 2023. Di kecamatan Jayakerta ini luas panen padi 2.000 hektare dan hasil panen luar biasa 8 ton per hektare. Kita juga hadir untuk memastikan kalau Karawang baik maka Indonesia baik-baik saja dan kalau Karawang bersoal Indonesia pun bersoal karena Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia,” pungkas Syahrul.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: