FX Rudy Ungkap Alasan Dirinya Dapat Julukan Preman dari Megawati Soekarnoputri
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy menjabarkan alasan mengapa dirinya mendapat julukan preman dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, julukan ini diketahui saat Mega berpidato untuk peringatan HUT ke-50 di Expo Kemayoran, Jakarta Pusat Selasa (10/1) kemarin.
Rudy FX mengatakan bahwa ketum partai moncong putih itu memang lebih suka pada sosok dirinya yang selain memiliki loyalitas namun juga militansi.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Megawati Beri Ultimatum Bagi Kader PDIP yang ‘Membangkang’ Bakal Dipecat
"Ibu (Megawati) selalu menyampaikan, aku lebih seneng Rudy dijuluki sebagai preman tapi punya militansi di situ daripada punya loyalitas. Karena kalau militan itu pasti loyal tapi kalau loyal belum tentu militan," katanya seperti dilansir dari Republika.co.id.
Rudy FX menjelaskan bahwa julukan tersebut karena kiprahnya sejak mendampingi Megawati tahun 1986.
"(Julukan preman) itu berangkat dari saya mendampingi beliau dari 86 sampai jadi ketua umum saya tetap konsisten," terang Rudy.
Rudy menyebut bahwa preman sendiri dari pandangan Megawati memiliki arti sosok orang yang pemberani.
Baca Juga: Kena Sindir Ketua Umum PDIP Megawati, Grace Natalie Bilang 'Semoga Bu Mega Sehat..'
Ia menceritakan bahwa sosok tersebut kemungkinan ditangkap Megawati ketika Rudy memperjuangan formatur tunggal di Solo saat kongres pertama PDIP Oktober 1998 lalu.
"Setiap kali pergerakan beliau karena orang berani dianggap preman, pokoknya kalau suka berantem itu preman kan begitu, ya di sana kalau ada yang ngerecokin ibu saya yang ngadepin dan sebagainya, diajak berantem tinggal berani atau tidak," terangnya.
Menurut Rudy, julukan preman yang diingat oleh Megawati tersebut karena beberapa peristiwa yang sudah dialami hingga kini. Kendati demikian, Rudy tidak menampik bahwa ia memang suka berantem.
Baca Juga: Misteri Capres PDIP Lagi-lagi Masih Belum Terpecahkan, Ganjar Sabar: Bu Mega Sudah Nyampaikan Kan?
"Ya kalau ibu Mega menyampaikan saya itu beliau selalu mengingat peristiwa perjalanan sampai hari ini saya dianggap memang suka berantem, memang iya. Tapi saya tidak pernah merugikan orang lain, artinya tapi saya tidak pernah memalak, mencuri, mencopet. Berkelahi dengan tentara dan polisi jaman dulu itu sering digebukin dan melawan itulah yang selalu diingat oleh ketua umum," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty