Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        MyPertamina, Salah Satu Cara Mengendalikan BBM Bersubsidi

        MyPertamina, Salah Satu Cara Mengendalikan BBM Bersubsidi Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi VII DPR RI, Abdul Kadir Karding, mengatakan, pemerintah dapat mengendalikan distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran. Salah satu caranya ialah memanfaatkan teknologi digital.

        Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Keuangan, 80% pertalite dinikmati masyarakat mampu dan 89% solar bersubsidi dinikmati dunia usaha dan masyarakat mampu.

        Baca Juga: Pertamina dan Polda Sumatera Utara Tanda Tangani Kesepakatan Penyediaan BBM dan Pelumas Tahun 2023

        "Pemerintah disarankan untuk segera menata distribusi BBM bersubsidi agar lebih baik lagi sehingga masyarakat yang tidak mampu atau miskin dapat menikmati subsidi energi," ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

        Menurutnya, pengendalian penggunaan BBM bersubsidi sangat penting. Sebab, negara telah mengalokasikan anggaran subsidi dalam APBN sehingga harus tepat guna dan tepat sasaran. Hal itu ia sampaikan dalam diskusi bertajuk "Optimalisasi MyPertamina untuk BBM Subsidi Tepat Sasaran", di Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta, Kamis (12/1).

        "Berapapun anggaran yang digelontorkan untuk subsidi BBM ke masyarakat pasti akan habis. Jadi harus diatur pada kota-kota tertentu maupun pada penggunaan oleh masyarakat. Nah, ini butuh sistem," kata Karding.

        Karding mengatakan, MyPertamina adalah salah satu jalan untuk mengendalikan pembelian BBM bersubsidi. Karena itu, masyarakat yang ingin membeli BBM bersubsidi, baik Pertalite ataupun Solar bersubsidi, harus menggunakan aplikasi yang awalnya diterapkan untuk menjaga loyalitas konsumen Pertamina ini.

        "MyPertamina itu perlu agar semua penggunaan BBM bersubsidi dapat dikontrol dan diminimalisasi kemungkinan-kemungkinan subsidi tidak sampai pada yang berhak," jelasnya.

        Sementara itu, Corporate Secretary PT Pertamina Patra, Irto Ginting, menerangkan, pengguna BBM subsidi harus mendaftarkan kendaraannya di website subsiditepat.mypertamina.id. Nantinya, pelanggan akan mendapatkan QR Code sebagai bukti bahwa mereka layak mengonsumsi subsidi energi ini.

        "Jadi tidak wajib punya aplikasi MyPertamina. Saat ini QR Code Subsidi Tepat ini juga masih sebatas uji coba, bagaimana menguji kesiapan sistem dalam mencocokkan data kendaraan dengan volume yang disalurkan," katanya.

        Irto berharap, QR Code ini akan disesuaikan lagi penerapannya dengan revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang distribusi BBM bersubsidi. Dengan penyesuaian itu, penyaluran BBM bersubsidi akan dapat terkontrol dan transparan data penyalurannya.

        Walaupun penggunaan MyPertamina saat ini masih sebatas uji coba, respons masyarakat cukup positif. Sebab, setiap harinya, 28 ribu orang mendaftar uji coba yang dilakukan sejak November 2022 silam itu.

        "Selain pendaftar, transaksi menggunakan QR Code juga berjalan baik di wilayah uji coba. Sejak ada uji coba saat ini total pendaftar di Subsidi Tepat sudah mencapai 3,5 juta," kata Irto.

        Pertamina juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan MyPertamina saat membeli produknya. Bukan hanya dapat bertransaksi nontunai, mereka juga bisa mendapatkan promo hingga harga khusus untuk produk nonsubsidi.

        "Untuk aplikasi MyPertamina keuntungannya adalah kesempatan mendapatkan promo seperti harga khusus untuk pembelian produk nonsubsidi atau loyalty program dengan berbagai hadiah menarik yang biasanya dilakukan setiap tahun, seperti MyPertamina Fair," ujar Irto menutup keterangannya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: