Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rocky Gerung Sebut Jokowi Bohong Soal Pengangguran dan Kemiskinan, Kok Bisa?

        Rocky Gerung Sebut Jokowi Bohong Soal Pengangguran dan Kemiskinan, Kok Bisa? Kredit Foto: Instagram Rocky Gerung Official
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Rocky Gerung dalam video berjudul Pamer Kesuksesan & Terus Blusukan. Abaikan Teguran Mega, Jokowi Belum Menyerah yang diunggah pada 13 Januari 2023 di akun YouTube-nya menyebut Presiden Joko Widodo berbohong terkait dengan angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia yang menurun pada tahun 2022.

        Dalam acara Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai PBB, Presiden Jokowi mengklaim bahwa angka kemiskinan Indonesia turun dari 10,1% pada tahun 2021 menjadi 9,4% pada tahun 2022. Sementara angka pengangguran turun dari 7,1% pada tahun 2021 menjadi 5,9% pada tahun 2022. Sebagai alasan penurunan angka, Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut terjadi karena banyak investasi masuk ke Indonesia.

        Baca Juga: Megawati Rendahkan Harga Diri Presiden, Rocky Gerung Gak Heran: Jokowi Pasti Tunduk karena Sudah Gagal....

        Membandingkan klaim Presiden Jokowi tersebut dengan hal yang ramai terjadi di lapangan, Hersubeno Arief memantik percakapan, bertanya, "Tapi kemudian kenapa kita membaca di media banyak sekali PHK di mana-mana, dan PHK-nya itu tidak tanggung-tanggung, gede-gedean itu dan juga bukan hanya seperti kita selalu misalnya di pabrik-pabrik garmen, yang tenaga kerjanya padat karya, tapi juga di unicorn, Pak Jokowi juga lihat itu. Bagaimana ya kita memahami soal ini?"

        Membalas ucapan Hersubeno Arief, Rocky Gerung menyampaikan bahwa Pemerintah dan Presiden Jokowi hanya mencoba untuk mengambil segala sesuatu dari sisi yang bagus saja dan mengesampingkan hal-hal lain yang terjadi.

        Baca Juga: Soroti Pidato Megawati, Rocky Gerung: Dalam Etika Demokrasi, Bagaimana pun Pak Jokowi Masih Presiden

        Soal pengangguran, Rocky mengatakan, "Kalau Pak Jokowi kutip data BPJS Ketenagakerjaan dari bulan Januari 2022 sampai November 2022, jadi selama sebelas bulan itu ada 983.000 pekerja yang mencairkan JHT (Jaminan Hari Tua) artinya dia sudah di PHK. Ini baru sampai kemarin. Kalau datanya sampai bulan ini artinya ada satu juta lebih PHK. Kenapa itu yang ga diangkat Pak Jokowi kan? Itu hanya mana data yang bagus."

        Rocky menegaskan bahwa masyarakat saat ini kemungkinan tidak dapat menangkap sinyal positif dari Presiden Jokowi karena Presiden Jokowi hanya mengambil satu sisi baik dari dua sisi yang ada.

        "Jadi hal-hal semacam itu yang orang sebuh statis itu punya dua sisi, Anda bisa baca bagian yang baik, bagian yang buruk. Pemerintah yang baik, lalu buzzer bunyi-bunyi, lalu buzzer kritik FNN, kok tidak puji-puji Jokowi? Kita pakai data yang real kok, sama-sama real, ini kalau orang memuji-muji biarin aja demikian juga kalau orang mengkritik ga usah di-bully. Sata tidak pernah mem-bully mereka yang memuji Jokowi, padahal kita tahu memuji itu artinya menjilat. Dibiarin aja dia menjilat," ujarnya.

        Baca Juga: Berani Mengasihani Nasib Jokowi di Depan Kader PDIP, Ternyata Ini Maksud Terselubung Megawati....

        Terkait dengan investasi yang menjadi alasan penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia, Rocky Gerung menyebut Presiden Jokowi telah berbohong dengan adanya klaim bahwa banyak investasi telah masuk ke Indonesia. Menurut Rocky Gerung, sampai saat ini tidak ada satu pun nota kesepakatan telah berubah menjadi kesepakatan bisnis. Hal ini turut disebut Rocky Gerung dengan membandingkan Indonesia dengan Vietnam sebagai negara pesaing yang saat ini juga tengah mengalami krisis.

        "Jadi bohong semua kalau dianggap bahwa investor masuk itu. Faktanya bahkan di Vietnam sebagai pesaing kita itu juga krisis sedang berlangsung. Jadi itu sebetulnya yang terjadi dan kita tahu bahwa apalagi kalau kita pakai prinsip keadilan sosial, pemerataan tidak terjadi yang ada akumulasi tiga empat orang doang, itu yang dibanggakan Presiden, di situ ruwetnya kalau kita sekedar mau memuji Presiden, karena itu fakta itu yang keliru," kata Rocky Gerung.

        Rocky menjelaskan bahwa dibandingkan dengan masyarakat negara lain, masyarakat di negara lain lebih menyukai statistik yang masuk akal, bukan yang dielu-elukan melalui tipuan. Tidak hanya itu, mengutip dari laporan terkait dengan kegitan blusukan Presiden Jokowi di pasar untuk membagikan sembako, Rocky menyebut bahwa seharusnya Presiden Jokowi melihat pada fakta yang ada, bukan hanya data.

        Baca Juga: Megawati Rendahkan Harga Diri Presiden, Rocky Gerung Gak Heran: Jokowi Pasti Tunduk karena Sudah Gagal....

        "Saya lihat tadi pagi orang kirim berita Pak Jokowi mondar-mandir di pasar Cibinong, mondar-mandir di pasar Bogor bagi-bagi sembako, dan semua bis yang bagi-bagi sembako itu diserbu ibu-ibu. Padahal isinya cuma satu plastik minyak goreng, satu kilogram gula, jadi orang menyerbu. Kalau tidak ada kesulitan ekonomi ngapain orang menyerbu sampai berdesak-desakan. Mestinya Jokowi sendiri yang melihat orang berdesak-desakan."

        "Jadi fakta di pasar itu membatalkan fakta yang diucapkan Presiden. Jokowi artinya berbohong. Barusan dia bilang ekonomi bertumbuh tapi dia terpaksa harus bagi-bagi sembako, kan itu di mana otaknya, di mana otak dari kebijakannya maksudnya," pungkas Rocky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: