Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soroti Pernyataan SBY Soal Capres 2024, Teddy Gusnaidi Ngaku Heran

        Soroti Pernyataan SBY Soal Capres 2024, Teddy Gusnaidi Ngaku Heran Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta negara jangan terlalu jauh masuk urusan dalam pencalonan presiden (capres). Tanggapi pernyataan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengaku heran.

        Kata Teddy, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu dalam pernyataannya malah mencontohkan yang dilakukannya saat akan mengkhiri masa jabatannya sebagai presiden, tetapi tidak mempersiapkan calon pemimpin negara.

        Baca Juga: PDIP Punya Kartu Penting, Megawati Sengaja Buat Parpol Lain Bingung dengan Rahasiakan Nama Capres

        "Dari pernyataan ini, ada beberapa hal yang wajib saya luruskan," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/1).

        Teddy mempertanyakan apakah SBY berbicara demikian terkait negara atau pribadinya. Jika yang dimaksdukan SBY tersebut sebagai kelembagaan negara, katanya, tentu saja tidak, karena berdasarkan konstitusi yang berhak mencalonkan presiden adalah parpol peserta Pemilu.

        "Partai politik peserta Pemilu bukan lembaga negara," tegasnya. Namun, lanjut dia, jika apa yang disampaikan tersebut SBY menjelaskan dirinya sebagai pribadi, jelas bertentangan dengan pernyataannya.

        Pasalnya, SBY dengan Partai Demokrat ikut mencalonkan presiden. "Artinya beliau secara pribadi mempersiapkan calon presiden. Hal ini bertentangan dengan pernyataannya, jika pernyataannya menjelaskan dirinya sebagai pribadi," terangnya.

        Karena itu, Teddy kembali menegaskan dirinya mempertanyakan maksud yang disampaikan Presiden ke-6 RI itu. "Sebenarnya SBY mau menyampaikan pesan apa? Yang mau dipermasalahkan itu apa? Apa yang beliau sampaikan adalah sesuatu yang tidak ada manfaatnya karena memang tidak ada sama sekali kewenangan negara dalam mencalonkan presiden," ulas Teddy.

        Baca Juga: Demokrat Ogah Pusing dengan Kubu 'Anti' Proporsional Terbuka: Hal Biasa Namanya Juga Demokrasi!

        Teddy mengaku tidak percaya pemimpin RI harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu. Dia meyakini Indonesia akan memunculkan banyak calon pemimpin yang ingin berkompetisi dengan meningkatkan kapabilitas dan elektabilitas.

        Sementara, menurut SBY, yang penting negara memberikan peluang dan ruang yang sama bagi siapa pun yang akan mencalonkan sebagai presiden. "Tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga mengganggu fairness," tandas SBY.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: