Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Keseret Tuduhan Korupsi Bansos DKI Era Anies, Perumda Pasar Jaya Jelaskan Temuan 920 Ton Beras Rusak di Gudangnya, Oh Ternyata...

        Keseret Tuduhan Korupsi Bansos DKI Era Anies, Perumda Pasar Jaya Jelaskan Temuan 920 Ton Beras Rusak di Gudangnya, Oh Ternyata... Kredit Foto: Twitter/Rudi Valinka
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perumda Pasar Jaya buka suara atas tuduhan dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 Pemprov DKI yang menyeret usaha retail tersebut karena temuan bukti berupa ratusan ton beras yang disimpan dalam keadaan menguning dan hampir rusak di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

        Temuan ini sebelumnya diunggah oleh pegiat media sosial Rudi Valinka di Twitter yang turut mencurigai adanya korupsi bansos DKI di era kepemimpinan Anies Baswedan. 

        Baca Juga: Dugaan Korupsi Beras Bansos oleh Anies Baswedan Tak Terbukti? Perumda Pasar Jaya Beberkan Sumber Beras yang Menumpuk

        Membantah hal tersebut, Perumda Pasar Jaya menyampaikan beras-beras yang tersimpan itu merupakan stok cadangan pengaman (buffer stock) dan bukan untuk bansos Covid-19 pada 2020.

        "Untuk beras di gudang Pulo Gadung itu sisa usaha Pasar Jaya dari usaha retail," ujar Sekretaris Perusahaan Perumda Pasar Jaya Muhammad Fachri saat dikonfirmasi, Rabu (18/1/2023).

        Dia menjelaskan total beras di gudang itu sebanyak 920 ton itu, merupakan stok pengaman yang disediakan untuk menjaga operasional produksi. Namun, pengadaannya berbarengan dengan periode pengadaan penyaluran bansos.

        Baca Juga: DPRD DKI Bakal Panggil Pasar Jaya Soal Korupsi Bansos, Relawan: Biar Saja, Anies Pasti Bersih

        "Pasar Jaya saat penugasan periode April-Desember 2020 itu ada 11 tahap penyaluran bansos. Di tiap tahap itu ada yang di-buffer, itu yang dilakukan Pasar Jaya," katanya.

        Sementara untuk penugasan bansos Covid-19 pada Perumda Pasar Jaya sendiri, kata Fachri, telah diselesaikan seluruhnya secara tuntas pada 2020.

        "Pasar Jaya dalam hal bansos sudah menuntaskan pekerjaannya. Apa yang sudah diamanatkan Dinsos untuk penyaluran itu sudah selesai. Iya, itu April-Desember 2020, bansos Pasar Jaya sudah tuntas," kata dia.

        Sebelumnya, kabar dugaan penimbunan beras bansos Covid-19 disampaikan oleh pegiat media sosial, Rudi Valinka, melalui akun Twitter, @kurawa. Rudi menyebut beras itu tersimpan di gudang sewaan yang berlokasi di kawasan Pulo Gadung.

        Baca Juga: Tuduhan Anies Baswedan Korupsi Beras Bansos Masih Terus Diselidiki, Kader PSI: Kalau Terbukti, Ini Kejahatan Luar Biasa!

        "Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh," ujar Rudi dalam akun Twitter, @kurawa.

        Rudi menyebut semua berawal dari info 'whistle blower' yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di gudang sewaan di Pulo Gadung.

        Rudi menyebut, pada 2020, Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk tiga perusahaan untuk penyaluran paket sembako, yaitu Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Nilai kontrak Perumda Pasar Jaya untuk penyaluran 11 tahap sebesar Rp2,85 triliun.

        Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana Bansos Era Anies Kian Serius Dibahas, DPRD DKI Jakarta: Kami Masukkan...

        Cuitan itu juga menyertakan kondisi beras di gudang itu dalam kondisi menumpuk dan tampak menguning serta rusak. Rudi juga menyertakan analisis vendor hingga penyuplai yang mendapat jatah pengadaan bansos DKI Jakarta dan memuat sejumlah nama.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: