Direktur Eksekutif INES, Nugraheni Kartika, mengatakan bahwa Kepala Staff Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil punya potensi mendampingi Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.
Hasil survei INES menunjukkan bahwa kandidat terkuat yang menemani Airlangga Hartarto sebagai cawapres adalah Moeldoko, bila Pilpres dilakukan pada hari ini.
Baca Juga: Golkar Bisa Untung Besar Setelah Ridwan Kamil Bergabung, Ini Alasannya!
"Jika Pilpres digelar hari ini, pilihan responden kepada pasangan Airlangga Hartarto-Moeldoko sebesar 40,2 persen, lalu Pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 19,7 persen, Puan Maharani-Ganjar Pranowo 20,2 persen, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhono 11,3 persen dan sisanya ada 8,6 persen responden tidak memilih atau belum menentukan pilihannya," ujar Nugraheni Kartika, Kamis (19/1).
Hasil survei lainnya menyebutkan bahwa Ridwan Kamil jika menjadi cawapres Airlangga Hartarto, memiliki potensi yang cukup besar pula, yakni 36,9 persen responden. Nama Airlangga Hartarto dipilih masyarakat, jelas Nugraheni, karena mayoritas pelaku usaha dan para pekerjanya puas saat merasakan KPC-PEN, yang dibentuk oleh Presiden Jokowi dan dinakhodai langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
"Sehingga Airlangga merupakan tokoh yang paling banyak dipilih oleh pelaku usaha untuk melanjutkan kepemimpinan dari Jokowi. Airlangga punya hubungan kuat dengan keinginan pelaku usaha yang mengharapkan sosok presiden bisa melakukan kesinambungan dalam program-program penguatan ekonomi," jelas Nugraheni.
Hasil survei tersebut nyatanya mendapat dukungan dari dua pengamat, yakni Yohan Fitria dan Ujang Komaruddin. Yohan Fitria selaku pengamat Ekonomi Universitas Putra Indonesia menilai Airlangga Hartarto telah melakukan kinerjanya dengan baik dalam menghadapi resesi atau krisis global ini.
"Pak Airlangga sebagai Menko perekonomian telah bekerja dengan baik dalam mempersiapkan menghadapi krisis global ini, maka kebijakan ekonomi yang membuat ekonomi Indonesia jauh lebih baik harus didukung," ujar Yohan Fitria.
Sementara, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komaruddin, menilai dari sisi manuver Partai Golkar. Keputusan Golkar yang diketuai Airlangga untuk merekrut Ridwan Kamil dinilai sebagai strategi terobosan yang baik untuk menghadapi Pemilu 2024.
Baca Juga: Ridwan Kamil Merapat, Golkar Tegaskan Masih Perjuangkan Airlangga Hartarto Nyapres di 2024
Ujang juga melihat dengan bergabungnya Ridwan Kamil di Golkar serta mendapatkan posisi sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih dan co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), hal ini menjadi acuan kang Emil untuk menunjukkan prestasi yang baik.
"Ya dengan posisi Ridwan Kamil sebagai Wakil Ketua, dia harus menunjukkan kinerja yang cukup baik di Golkar," kata Ujang Komaruddin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum