Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hanya AHY Seorang, Kandidat yang Bakal ‘Disodorkan’ Demokrat untuk Dampingi Anies Baswedan

        Hanya AHY Seorang, Kandidat yang Bakal ‘Disodorkan’ Demokrat untuk Dampingi Anies Baswedan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Demokrat tetap kukuh, tak tergoyahkan untuk memajukan nama Ketua Umum (Ketum) mereka Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar dapat ‘bersanding’ bersama Anies Baswedan dalam Pilpres 2024. 

        Di kalangan internal partai, nama AHY tidak terkalahkan, bahkan dibandingkan dengan Khofifah Indar Parawansa.

        Kekinian, nama Gubernur Jawa Timur (Jatim) ini santer dijodoh-jodohkan menjadi cawapres untuk mendampingi Anies Baswedan. Menanggapi itu, kubu Partai Demokrat bergeming. Mereka tetap kukuh mendukung AHY.

        Baca Juga: Duet Anies Baswedan dan Khofifah Tak Bisa Jamin Kemenangan, Loyalis AHY: Sangat Merugikan Demokrat

        Deputi Analisis Data dan Informasi DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengatakan, Demokrat sudah tentu akan memperjuangkan kader terbaik mereka secara objektif. Ia mengemukakan, ada banyak instrumen untuk menguji objektivitas terkait didukungnya AHY.

        "Misalnya, hasil survei dan mood publik yang berkembang di lapangan. Termasuk secara objektif posisi Ketum Demokrat Mas AHY memang bagian dari tokoh perubahan," kata Syahrial kepada wartawan, Selasa (24/1/2023).

        Belum lagi, lanjut Syahrial, prestasi dan keberhasilan AHY memimpin partai yang perlu dipertimbangkan.

        "Seluruh kader tentu akan kecewa apabila partai yang dipimpin Mas AHY dengan prestasi yang baik ini harus diserahkan kepada orang lain," kata Syahrial.

        Baca Juga: Akui Tak Pernah Paksakan AHY Jadi Cawapresnya Anies, Demokrat Legowo: Kalo Ada yang Lebih Baik, Monggo

        Bahkan menurutnya, Demokrat bisa merugi bila mendukung orang lain termasuk Khofifah untuk maju menjadi kandidat cawapres ketimbang memilih AHY selaku ketum.

        "Belum tentu ada jaminan menang, tentu sangat merugikan Demokrat," kata Syahrial.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: