Masa Kepemimpinan Jokowi Segera Habis, Rocky Gerung Sarankan Kaesang dan Gibran Merapat ke Anies Baswedan: Lebih Masuk Akal!
Pengamat Poltik dan Akademisi Rocky Gerung mengaku heran dengan Jokowi yang dalam beberapa kesempatan dinilai “menyerang” sosok Anies Baswedan. Terbaru, Jokowi menyebut proyek sodetan kali Ciliwung mangkrak 6 tahun yang dinilai sebagai isyarat menyindir Anies Baswedan.
Menurut Rocky, seharusnya Jokowi tidak sibuk mengganggu Anies yang memang merupakan kandidat Capres terkuat di luar lingkar kekuasaannya.
“Anies kan pemimpin yang sedang berkampanye untuk masa depan, Jokowi pemimpin yang sudah selesai dengan periodenya, jadi ngapain ganggu Anies?” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Kamis (26/1/23).
Anies yang kini jadi kandidat kuat di bursa pencapresan menurut Rocky adalah bagian dari masa depan Indonesia.
Bahkan daripada menunjukkan ketidaksukaan pada Anies, Rocky memberi saran agar Jokowi mengarahkan kedua putranya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep untuk menjadi tim sukses Anies Baswedan.
“Jokowi mestinya bilang ‘Gibran dan Kaesang itu sebaiknya masuk di dalam tim sukses Anies’, nah itu lebih masuk akal supaya Kaesang dan Gibran merasa itu ujian politik untuk mereka,” jelasnya.
Bukannya tanpa alasan, menurut Rocky, Gibran dan Kaesang yang masih muda bisa mengambil langkah politik yang berbeda dengan ayah mereka.
Salah satunya adalah duduk berdampingan dengan pihak yang bersebrangan dengan sosok Jokowi.
“Mampu nggak mereka bekerja sama atau punya relasi dengan seorang tokoh yang berlawan dengan ayahnya, kan itu ukuran kematangan politisi duduk bersama dengan pengkritiknya,” ungkapnya.
Menurut Rocky, Gibran sudah memulai hal tersebut dengan pernah mendatangi kediamannya untuk bertukar pikiran dan menerima kritik secara langsung. Pun dengan Rocky yang kerap duduk dalam satu forum bersama elite yang kini duduk manis di kekuasaan Jokowi.
Terkait Jokowi yang mengklaim proyek sodetan Ciliwung mangkrak 6 tahun, ternyata didapati jejak digital Kementerian PUPR yang justru menyebutkan proyek ini dikerjakan pada 2021 silam saat Anies Baswedan masih menjabat, hal ini lah yang akhirnya jadi perbincangan publik.
Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan terowongan (sudetan) dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) pada TA 2021. Sebelumnya, pembangunan sudetan ini telah dilaksanakan sepanjang 550 m pada tahun 2013-2015.#SigapMembangunNegeri pic.twitter.com/mJfDNwQR4H
— Kementerian PUPR (@KemenPU) August 4, 2021
Kementerian PUPR kembali melanjutkan pembangunan terowongan (sudetan) dari Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) pada TA 2021. Sebelumnya, pembangunan sudetan ini telah dilaksanakan sepanjang 550 m pada tahun 2013-2015.#SigapMembangunNegeri pic.twitter.com/mJfDNwQR4H
— Kementerian PUPR (@KemenPU) August 4, 2021
Menurut Rocky, jika disebut Mangkrak maka itu adalah tanggung jawab Jokowi sebagai seorang Presiden Pemerintah Pusat lewat Kementerian PUPR.
“Kalau soal sodetan, 6 tahun mangkrak artinya 6 tahun presiden Jokowi ‘memangrkarkkan’ itu karena itu tugas presiden,” jelas Rocky.
Rocky juga menyebut kehadiran Sodetan ini penting dalam penanggulangan banjir di wilayah Jakarta. Lebih lanjut, Rocky menyinggung janji “legendaris” Jokowi yang saat itu belum lama terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta dan langsung maju di Pilpres, bahwa banjir akan mudah diatasi jika dirinya jadi presiden.
“Apa yang dijanjikan presiden? ‘Kalau saya jadi presiden banjir itu hilang’, termasuk sodetan itu harus dibikin, jadi ini proyek Jokowi yang mangkrak,” jelas Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: