Ferdinand Hutahaean menyoroti bakal koalisi pengusung Anies Baswedan "Koalisi Perubahan". Ia menilai koalisi yang akan dibentuk oleh NasDem-PKS-Demokrat sangat rapuh karena tidak ada kesetaraan.
"Saya lihat bagaimana partai lain membuat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seolah jadi anak bawang dan tidak dianggap pantas menjadi kandidat. Persamaan yang ada ialah sama-sama ingin berkuasa, ingin mengambil alih kekuasaan dari Jokowi dan PDI Perjuangan," kata Ferdinand dalam keterangannya, Minggu (29/1).
Sosok yang pernah jadi tersangka kasus ujaran kebencian berbasis SARA tersebut juga menilai Anies yang didapuk sebagai bakal calon presiden hanya boneka yang tidak bisa menjadi pemimpin koalisi dan mengarahkan partai pendukungnya.
"Dan lebih buruk lagi, Anies tampaknya tidak melihat ketua umum partai yang mendukungnya layak untuk menjadi wakilnya. Inilah yang membuat koalisi ini rapuh. Makanya, saya melihat bahwa koalisi ini akan bubar, sedang sekarat, dan menjemput ajal," lanjutnya.
Dia juga menyebutkan AHY yang mendeklarasi dukungan juga sebagai bukti nyata bahwa koalisi itu menuju kematian.
"Demokrat mencoba menahan maut yang menjemput koalisi datang dengan sedikit merendah, tetapi tetap hasratnya tinggi. Jadi, upaya ini juga saya lihat akan sia-sia," jelasnya.
Ferdinand menyebutkan PKS yang selama ini jadi partai utama pendukung Anies belum juga secara resmi mendeklarasikannya sebagai capres.
"Kok, malah Demokrat duluan? Ini tanda-tanda Demokrat sedang dikadalin. Justru saya menganalisis bahwa NasDem yang akan lebih dulu pergi nanti dengan alasan bahwa koalisi sulit terbentuk dan Anies tidak kunjung menemukan wakil yang pas. Bubar gerak!," pungkas Ferdinand.(mcr8/jpnn)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: