Jaga Inflasi Hingga Daya Beli, Menko Airlangga Pede Hadapi Gejolak Ekonomi Global 2023
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mendorong sejumlah sektor dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023.
“Pemerintah mendorong beberapa langkah dalam negeri yaitu untuk belanja dalam negeri didorong, konsumsi dan investasi juga terus didorong, dan beberapa sektor diharapkan bisa terus dipacu,” ucap Airlangga, dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga: Tingkat Kesukaan Masyarakat pada Airlangga Jadi Modal Dongkrak Elektabilitas
Airlangga menjelaskan bahwa angka tingkat kepercayaan konsumen atau purchasing manager index (PMI), dan sejumlah indikator lainnya telah menunjukkan sinyal yang positif. Ia menilai, menjaga permintaan domestik itu penting.
“Kita lihat sinyal positif dari PMI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (Bi), angka di bulan Januari 53,3. Kemudian untuk production level di angka 56,2. Kemudian angka order from customer di angka 55,” paparnya.
“Pemerintah juga melihat dari PMI yang positif ini dan juga consumer confidence-nya di atas 100, ini juga membuktikan bahwa masyarakat juga sudah mulai positif,” lanjut Airlangga.
Airlangga menuturkan bahwa dana sektor swasta di perbankan juga perlu didorong untuk merealisasikan net saving dalam bentuk capital expenditure (CapEx). Ia menyebut, pemerintah juga memonitor pembayaran atau manajemen utang yang dilakukan.
“Kita berharap bahwa dengan manajemen utang sudah lebih baik, CapEx akan didorong dan beberapa sektor yang tumbuh positif investasinya adalah energi maupun tambang otomotif, perdagangan, kemudian kesehatan, aneka manufaktur, dan sektor konstruksi. Ini pemerintah berharap bahwa ini akan terus didorong kembali agar investasi terus berjalan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong daya beli masyarakat untuk menjaga inflasi di daerah. Di saat yang sama, pemerintah juga memonitor sektor transportasi dan komoditas pangan.
“Pemerintah mendorong daya beli masyarakat, menjaga inflasi di daerah, yang dimonitor di bulan Januari ini memang salah satunya adalah sektor transportasi dalam hal ini transportasi udara. Kemudian yang kedua terkait dengan beberapa komoditas yang diperhatikan, termasuk harga beras yang seperti di bulan Desember kemarin sehingga pemerintah akan terus memonitor situasi ketersediaan stok dan harga beras,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar