Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi inflasi pada Januari lalu sebesar 0,34%. Sedangkan inflasi year on year berada pada level 5,28%.
Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan inflasi yang terjadi pada Januari 2023 itu dipicu oleh kenaikan sejumlah bahan makanan. Ia menjelaskan salah satu komoditas yang memberikan andil inflasi dalam kelompok bahan makanan adalah beras.
Kebutuhan pokok penduduk Indonesia ini mengalami kenaikan 2,34%. “Sehingga andil beras ke inflasi sebesar 0,07%. Ini lebih tinggi dibandingkan bulan lalu dimana beras mengalami inflasi sebesar 2,30% dengan andil 0,07%,”Kata Margo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/2).
Baca Juga: Redam Gejolak Harga, 100 Ribu Ton Beras Dilepas
Selain beras, menurut dia kenaikan cabai merah, ikan segar dan cabai rawit juga memberikan dampak pada inflasi Januari. “Cabai rawit ada inflasi sebesar 17,85% dengan andil 0,03%. Dam ini lebih tinggi dibandingkan dengan Desember dan Januari 2022,”tegasnya.
Sebelumnya Perum Bulog telah menggelontorkan 100 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar beras di seluruh wilayah Indonesia pada awal Januari 2023 demi meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya telah menginstruksikan ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar yang sudah berjalan lancar di 2022 makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: