Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Redam Gejolak Harga, 100 Ribu Ton Beras Dilepas

Redam Gejolak Harga, 100 Ribu Ton Beras Dilepas Kredit Foto: Antara/Fransisco Carolio
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perum Bulog telah menggelontorkan 100 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar beras di seluruh wilayah Indonesia pada awal Januari 2023 demi meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya telah menginstruksikan ke seluruh jajaran Bulog untuk memastikan operasi pasar yang sudah berjalan lancar di 2022 makin digencarkan lagi guna meredam gejolak harga di pasar.

“Kami mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada kenaikan harga. Kondisi sekarang ini belum musim panen raya jadi ketersediaan barang di pasar tidak banyak sehingga ada sedikit kenaikan harga, itu sebabnya operasi pasar berlangsung intensif,” katanya di Jakarta, kemarin.

Pria yang akrab disapa Buwas itu menambahkan kebijakan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton melalui Perum Bulog bertujuan menahan laju kenaikan harga beras. Dengan adanya impor beras dan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan terkendali.

Baca Juga: Meski Sudah Impor, Jokowi Geram Harga Beras Tak Kunjung Turun

Kedatangan beras impor menjadikan stok cadangan beras pemerintah di Bulog kini menjadi 683 ribu ton. Tambahan beras impor semata-mata memperkuat cadangan beras nasional sampai datangnya musim panen raya pada Maret 2023. “Jumlah ini cukup untuk kebutuhan penyaluran sampai dengan panen raya,” kata Buwas.

Dia mengatakan selain mendapatkan tambahan stok beras impor, Bulog juga terus dan aktif maksimalkan penyerapan pada saat panen raya mendatang. Harapannya semua stok cadangan beras pemerintah pada tahun ini bisa terpenuhi dari produksi dalam negeri sendiri.

“Kami saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemeirntah daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap berada pada kondisi stabil atau tidak mengalami lonjakan yang tinggi,”pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: