Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surya Paloh Akhirnya Bocorkan Pembicaraannya dengan Presiden Jokowi Usai Dipanggil Mendadak ke Istana, Ternyata Isinya…

        Surya Paloh Akhirnya Bocorkan Pembicaraannya dengan Presiden Jokowi Usai Dipanggil Mendadak ke Istana, Ternyata Isinya… Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh akhirnya membeberkan hasil pertemuannya setelah sebelumnya dipanggil mendadak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara. 

        Diketahui sebelumnya, pertemuan keduanya sempat menuai tanda tanya soal isi pembahasan.

        Terlebih, saat ini kian santer diisukan jika Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dari jatah kursi menteri Partai Nasdem.

        Baca Juga: Gegara Heboh Cak Nun-Jokowi, Eks Elite NasDem Sampai Meneliti Soal Firaun: Saya Cari di Kitab, Supaya Jelas!

        Surya Paloh menyebut pertemuan dirinya dengan Jokowi di Istana Negara pada Senin (30/1/2023) itu berlangsung selama 1 jam 30 menit.

        "Dalam suasana menjelang pemilu multitafsir memang sering terjadi di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja," kata Surya Paloh saat bertandang ke Kantor DPP Golkar, Rabu (1/2/2023).

        Surya Paloh menyebut saat bertemu dengan tidak ada keresahan berlebihan yang ditunjukkan Presiden Jokowi. Bahkan dirinya mengaku disambut dengan baik oleh Jokowi.

        "Saya tak melihat ada suasana keresahan, suasana penerimaan baik dalam apa saja yang saya pahami dalam komunikasi yang biasanya terjadi," ungkapnya.

        Baca Juga: Surya Paloh Diduga Hanya Ingin Manfaatin Anies karena Sudah Mentok, Pengamat: Anies Cuma Jadi Alat Buat NasDem

        Terkait isu reshuffle kabinet yang belakangan berhembus, Surya Paloh menjelaskan hal itu merupakan hak prerogatif dari Presiden Jokowi.

        Dia menegaskan, selama ini dukungan Nasdem ke Jokowi dalam dua periode diberikan dengan ikhlas. Tanpa ada kepentingan sesaat.

        "Lain halnya kalau memang ada kebijakan beliau, itu tidak ada masalah bagi saya, apapun kebijakan yang terbaik. Masalah reshuffle sederhana, saya ulangi sepenuhnya hak prerogatif presiden. Kalau ada yang bilang reshuffle-lah inilah, harus dipahami ini proses kematangan dalam politik," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: