Soal Janji Tertulis dari Anies Baswedan, Loyalis Prabowo: Hanya Jadi Pengingat
Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerinndra Habiburokhman menyoroti isu polemik akan adanya perjanjian tertulis dari Anies Baswedan.
Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari masa lalu dan tak perlu dibesar-besarkan, apalagi dikaitkan dengan Pilpres 2024.
Baca Juga: Tanggapi Majunya Anies Baswedan, Jokowi Titip Pesan: Jangan Memakai Politik Identitas
Dirinya mengatakan bahwa perjanjian tersebut tak memiliki ketentuan harus dipatuhi, tak ada sanksi hukum yang dapat mengancam mantan menteri pendidikan itu.
"Tetapi perlu saya sampaikan ya, bahwa nggak perlu dibesar-besarkan lagi soal perjanjian tersebut," ungkapnya dikutip dari tayang tvOne, Kamis (02/02/2023).
Menurutnya, kontrak politik Prabowo dan Anies itu hanyalah sebatas perjanjian moral di antara keduanya. Perjanjian tertuli itu dinilai Habib hanya sebatas pengingat untuk dipatuhi maupun diabaikan.
"Gambaran saya ya, ini perjanjian lebih merupakan perjanjian moral atau gentlemen agreement agar para pihak yang bersangkutan menandatangani," kata Habib.
"Jadi kesepakatan ke depan akan seperti apa, berperan seperti apa. Nah kalau itu, maka ini hanya menjadi pengingat. Mau diabaikan ya monggo, mau dipatuhi ya silahkan," sambungnya.
Kendati demikian, Habib menegaskan bahwa saat ini kader Gerindra tengah fokus untuk memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Sementara itu, Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade nyampaikan bahwa Prabowo berpesan kepada kader Gerindra untuk tidak perlu mengungkit masa lalu atau jasa di masa lampau.
Baca Juga: Dibandingkan Sama Heru Budi, Kinerja Anies Baswedan Disorot Lagi: Warga Jakarta Sudah Tenang...
Oleh karena itu, kader Gerindra sendiri sekarang tengah berfokus untuk menyukseskan Prabowo di Pilpres 2024 supaya menang.
"Yang jelas kalau kami dari Partai Gerindra fokus kami sekarang bagaimana memenangkan pak Prabowo, tidak mau mengungkit-ungkit hal yang lalu," ujar Andre dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (01/02/2023).
"Karena apa? dari dulu memang pak Prabowo udah menyampaikan kepada kami, tidak usah mengungkit-ungkit masa lalu, tidak usah kita mengungkit-ungkit jasa masa lalu. Itu yang disampaikan pak Prabowo kepada kami," terangnya.
Kendati demikian, Andre tetap membenarkan bahwa perjanjian politik Prabowo dan Anies itu memang ada. Hal itu termasuk dengan apa yang disampaikan oleh Sandiaga Uno sendiri di depan awak media usai keluar dari Istana Negara.
"Bang Sandi mengatakan perjanjian itu masih berlaku sampai sekarang, sehingga beliau mendukung pak Prabowo di kontestasi Pilpres 2024. Itu kan yang ditegaskan oleh bang Sandi, sebagai salah satu yang menandatangani perjanjian itu di luar pak Prabowo bang Sandi dan Mas Anies ," jelas Andre.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar