Elon Musk Dapat Peringatan dari Uni Eropa: Beberapa Bulan ke Depan Akan Sangat Penting untuk...
Uni Eropa baru saja memberikan memperingatkan kepada miliarder Elon Musk bahwa Twitter perlu mempersiapkan aturan baru yang membatasi ujaran kebencian, informasi yang salah, dan konten berbahaya lainnya.
Thierry Breton, komisaris Uni Eropa untuk kebijakan digital mengadakan panggilan video dengan Musk pada hari Selasa untuk membahas kesiapan platform untuk mematuhi Undang-Undang Layanan Digital Eropa (DSA) yang akan mulai berlaku akhir tahun ini.
Melansir Fox Business di Jakarta, Kamis (2/2/23) Breton, yang mengawasi kebijakan digital UE, mengatakan kepada Musk bahwa dia cukup waspada tentang sumber daya dan alat yang dikhususkan Twitter untuk mengatasi masalah kepercayaan dan keamanan di seluruh blok 27 negara, termasuk dalam semua bahasanya, menurut pembacaan dari pertemuan.
Baca Juga: Elon Musk Ingin Sistem Pembayaran Twitter Dibuat dengan Kripto
Breton mencatat bahwa Twitter telah berkomitmen untuk mematuhi peraturan UE yang baru, yang akan mulai diterapkan ke platform online terbesar pada bulan September.
"Beberapa bulan ke depan akan sangat penting untuk mengubah komitmen menjadi kenyataan," kata Breton. "Kita perlu melihat kemajuan menuju kepatuhan penuh dengan DSA. Tim saya akan mengikuti dengan cermat pekerjaan Twitter dan semua platform online lainnya."
Musk mengatakan dia mengadakan pertemuan yang baik tentang DSA.
"Tujuan transparansi, akuntabilitas & akurasi informasi selaras dengan tujuan kami," cuit Musk.
Breton memperingatkan Musk kembali pada bulan November bahwa Twitter menghadapi denda – dan mungkin larangan – jika tidak meningkatkan langkah-langkah untuk memoderasi ujaran kebencian dan informasi yang salah.
Undang-Undang Layanan Digital adalah bagian dari perombakan aturan digital UE yang bertujuan untuk mengekang kekuatan platform online dan perusahaan media sosial serta membersihkan konten beracun. Pelanggaran dapat mengakibatkan denda hingga 6% dari pendapatan global tahunan perusahaan — berjumlah miliaran — atau bahkan larangan beroperasi di UE.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami