Jokowi Bakal 'Rugi Bandar' Jika Berani Tendang Pasukan Surya Paloh dari Kabinet Hanya karena Dukung Anies Baswedan, Siap-siap Aja!
Isu reshuffle kabinet oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir, di mana digadang-gadang kali ini menteri yang berasal dari NasDem-lah yang akan kena giliran kocok ulang imbas menundukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Mengenai hal ini, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai Jokowi bakal mengalami kerugian jika ambil keputusan menendang anak buah Surya Paloh dari kabinet. Menurut Achmad, Jokowi akan terlihat ketakutan dengan langkah NasDem-PKS-Demokrat yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
“Jokowi akan dianggap gentar terhadap pencapresan Anies Baswedan yang diusung oleh Nasdem, Demokrat dan PKS. Dengan tidak adanya reshufle kabinet membuktikan bahwa Jokowi tidak gentar atas pencapresan Anies tersebut,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima wartaekonomi.co.id, Kamis (2/2/23).
Dengan melakukan reshuffle ke menteri NasDem, Achmad menilai justru NasDem lah yang akan diuntungkan karena menimbulkan kesan jadi pihak yang dizalimi.
Di sisi lain, perbuatan Zalim tersebut juga membuat citra Jokowi makin buruk karena dianggap tak menerima kehadiran pihak yang berseberangan dengannya.
“Di mata publik Nasdem akan tampak seperti di zalimi dan di intimidasi atas pencapresan Anies Baswedan yang berujung pandangan buruk dari masyarakat terhadap Jokowi. Hal ini akan meluas tidak hanya permasalahan dengan Nasdem semata,” jelasnya.
Konsekuensi dari ditendangnya NasDem dari kabinet menurut Achmad akan membuat kuat posisi NasDem sendiri yang kemungkinan besar akan jadi oposisi secara terbuka.
Hal ini diyakini bakal membuat publik bersimpati pada Surya Paloh dan koalisi pengusung Anies Baswedan.
“Dengan deklarasi tiga partai terhadap pencapresan Anies Baswedan akan menjadi daya tarik yang kuat bagi partai-partai lain untuk semakin mendekat karena reshuffle membuat posisi Anies dan Nasdem akan semakin kuat dimata publik,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: