KPK Gak Mau Disalahin Terkait Jebloknya IPK Indonesia, Gus Umar Langsung Skakmat 'Yang Kerja Siapa, Disuruh Tanggung Jawab, Mending Mundur'
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri, blak-blakan soal jebloknya indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia.
Ali mengatakan, jebloknya IPK Indonesia saat ini bukan hanya tanggungjawab KPK. Namun, menurutnya merupakan tanggungjawab bersama.
"Sehingga pencapaiannya pun menjadi tanggung jawab sekaligus peran bersama seluruh elemen bangsa. Karena itulah KPK senantiasa mendorong penguatan kolaborasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk tujuan menurunkan tingkat korupsi di Indonesia," kata Ali di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan alias Gus Umar memberikan komentar menohok.
"Indeks prestasi KPK turun kau bilang tanggungjawab bersama. Enak aja lu," ujar Gus Umar dikutip dari unggahan twitternya, @Umar_Syadat077 (3/2/2023).
Dikatakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu, orang-orang yang ada di KPK merupakan orang-orang yang digaji untuk bekerja. Dan, tidak tepat untuk mengatakan anjloknya IPK merupakan tanggungjawab bersama.
"Kalian digaji buat kerja terus gagal suruh kita tanggung jawab. Mending mundur kalau masih punya integritas," tukasnya.
Diketahui, Indonesia saat ini bertengger di posisi 5 negara terkorup di Asia Tenggara.
Menurut laporan Transparency International, Indonesia memiliki skor indeks persepsi korupsi (IPK) 34 dari skala 0-100 pada 2022.
Atas Skor tersebut, menjadikan Indonesia sebagai negara terkorup ke-5 di Asia Tenggara.
Adapun negara terkorup nomor satu di Asia Tenggara adalah Myanmar, diikuti Kamboja, Laos, dan Filipina.
Myanmar diketahui memiliki skor 23 poin. Kamboja, 24 poin. Laos, 31 poin. Dan, Filipina 33 poin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: