Valuasi Rp1.500 T Menguap Tak Bersisa, Konglomerat India Pangkas Anggaran Belanja Perusahaannya!

Adani Group India baru saja berencana untuk memangkas rencana belanja modalnya, menurut surat kabar Mint. Pemotongan anggaran ini dilakukan oleh bisnis Gautam Adani beberapa hari setelah perusahaan utama konglomerat itu membatalkan penjualan saham senilai USD2,5 miliar (Rp37,6 triliun).

Sambil memberikan lebih banyak jaminan dalam bentuk janji saham kepada pemberi pinjaman, grup tersebut dapat memoderasi rencana belanja modalnya di beberapa bisnisnya.

Melansir Reuters di Jakarta, Senin (6/2/23) surat kabar itu mengatakan perusahaannya mungkin melihat 16-18 bulan untuk pertumbuhan dalam bisnis tertentu, bukan target 12 bulan. Mereka menambahkan bahwa Adani akan kembali ke laju pertumbuhan biasanya setelah keadaan kembali normal.

Baca Juga: Bisnisnya Bervaluasi Rp1.490 Triliun, Kok Bisa Gautam Adani Cuma Pakai Firma Kecil dengan Hanya 11 Karyawan untuk Audit Perusahaannya?

Kemudian, grup akan menggunakan saluran pendanaan alternatif dari akrual internal, pendanaan ekuitas promotor, dan penempatan pribadi untuk mendanai proyek, kata Mint.

Selain itu, pemberi pinjaman domestik Grup Adani tidak berencana untuk menghentikan konglomerat dari memanfaatkan jalur kredit yang terkena sanksi tetapi tidak terpakai. Mereka khawatir hal itu dapat menjadi bumerang dan menyebabkan gagal bayar, mengutip para bankir.

Sebagaimana diketahui, saham perusahaan Grup Adani telah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya, lebih dari gabungan USD100 miliar (Rp1.507 triliun), sejak penjual pendek AS Hindenburg Research mengajukan pertanyaan pada bulan Januari tentang tingkat utang grup dan penggunaan suaka pajak.

Segera setelah itu, perusahaan grup Adani Enterprises membatalkan penjualan saham tersebut.