Ungkit Soal Pengkhianatan, Prabowo Sorot Tajam Kader Gerindra: Politik Itu Bukan Mencela Apalagi Menipu!
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan tegas terkait dengan pengkhianatan jelang Pilpres 2024.
Dirinya mengingatkan agar jajarannya selalu menjadi kader yang taat, santu dan terhormat selama bersama dengan Partai Gerindra.
Menurutnya, politik harus selalu dibangun dalam kebenaran, bukan dengan mencela apalagi dengan melakukan penipuan.
"Politik yang selalu di atas jalan yang benar. Politik bukan mencela, politik bukan menipu," kata Prabowo dalam pidato si HUT ke-15 Gerindra di DPP Gerindea, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).
Prabowo juga mengajak agarkader dapat melakukan introspeksi diri. Jangan sampai ada sifat-sifat tidak baik di dalam diri.
"Yaitu seneng melihat orang susah, susah melihat orang seneng ya," kata Prabowo.
Prabowo lantas mengingatkan tentang sejumlah peribahasa yang berkaitan dengan pengkhianatan. Prabowo berujar peribahasa itu sudah ada sejak nenek moyang. Maknanya, nenek moyang sudah menyadari ada sifat tidak baik di diri manusia yang seharusnya dihindarkan.
"Itu dari nenek moyang kita itu. Menohok kawan seiring, kawan seiring ditohok, bayangkan. Itu juga dari nenek moyang kita," kata Prabowo.
Baca Juga: Hilirisasi Jadi Kunci Dobrak Ekonomi, Dukungan OJK Dinantikan Jokowi: Ini Akan Terus Kita Kejar
Prabowo kemudian menyampaikan peribaha menggunting dalam lipatan yang bermakna mencelakakan atau menipu kawan sendiri.
"Menggunting dalam lipatan. Musuh dalam selimut. Bayangkan ini semua," kata Prabowo.
Baca Juga: Berambisi Jadi Next Jokowi, Sulitnya Tantangan Buat Anies Baswedan Bukan Main: Matinya Demokrasi
Prabowo mewanti-wanti agar kader Gerindra tidak punya sifat seperti demikian. "Gerindra tidak boleh. Gerindra adalah kebangkitan baru Indonesia Raya," kata Prabowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar