Direktur Utama Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Industri Pertambangan Mind ID, Hendi Prio Santoso mengatakan untuk menjalani tahun 2023, perusahaan menerapkan lima pilar yang akan menjadi dasar pengembangan strategis grup.
Hendi menyebut pilar pertama adalah pertumbuhan eksplorasi dan produksi secara agresif, dengan kata lain, perseroan konsisten dalam mengikutsertakan para anggota grup Mind ID dalam tender lelang.
"Lelang IUPK, PKPPB, dan tambang potensial lain di dalam negeri, juga melakukan pengembangan organik dan anorganik dengan tujuan menambah cadangan dan sumber dana yang kita lakukan terus menerus, kemudian peningkatan kapasitas logistik terutama dalam pengangkutan batu bara, khususnya di PTBA karena kondisi sumber dayanya yang memang dalam kondisi land lock," ujar Hendi dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Pembangunan Smelter Gresik Capai 54 Persen, Dirut MIND ID Targetkan Rampung Tahun Ini
Kemudian juga melakukan integrasi data eksplorasi dari seluruh kemungkinan sumber daya yang ada dari seluruh grup dan melakukan peningkatan standar proses eksplorasi sesuai global based practice.
Hendi mengatakan pilar selanjutnya adalah dengan meningkatkan daya saing melalui digitalisasi.
"Kami sudah setahun kemarin melakukan inisiasi, implementasi digitalisasi produksi pada smelter side tambang, kami sangat bangga dengan progres yang sudah dicapai, contohnya PT Freeport Indonesia yang sudah melakukan operasionalisasi melalui 5G mining," ujarnya.
Kemudian adalah dengan membangun aset hilirisasi berskala global yang juga merupakan amanah dari pemerintah. Dalam hal ini yang dilakukan adalah terus mendukung upaya hilirisasi dari pemanfaatan hasil dari penambangan atas sumber daya.
"Yang kita lakukan, contohnya melakukan kegiatan seperti smelter alumina kita melakukan pot upgrading di Inalum, juga kita membangun smelter tembaga di Gresik, juga melakukan proyek-proyek yang saat ini sudah dalam tahap commissioning dan comersial operation seperti full commissioning ausmelt timah sudah berhasil dilakukan di Desember lalu," ucapnya.
Pilar keempat adalah dengan melakukan aliansi strategis untuk melakukan ekspansi di bisnis baru hilirisasi. Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam membantu pemerintah untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV) mobility.
Hendi menyebut bahwa upaya tersebut dilakukan dengan pengembangan smelter yang akan memproduksikan bahan baku untuk proses lanjutan yang akan dibutuhkan dalam pembangunan proyek EV Battery di tahap akhirnya.
Lanjutnya, untuk pilar terakhir adalah dengan melakukan pengoptimalan antara pengembangan kapabilitas dan optimalisasi portofolio dengan melakukan pengembangan talent management yang bertaraf global.
"Kemudian kita melakukan penyelarasan organisasi, jadi lebih ada spesifikasi dan spesialisasi mengenai peran dari holding serta peran dari anggota holding dengan melakukan fungsi strategic holding dan active parenting," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: