Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumbuh Subur bak Jamur di Musim Hujan, Musni Umar Bongkar Alasan Kuat Munculnya Relawan Anies Baswedan

        Tumbuh Subur bak Jamur di Musim Hujan, Musni Umar Bongkar Alasan Kuat Munculnya Relawan Anies Baswedan Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Relawan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan makin banyak bermunculan. Mantan Rektor Universitas Ibnu Khaldun Musni Umar bahkan mengibaratkan relawan mantan Gubernu DKI Jakarta itu laksana jamur yang tumbuh di musim hujan.

        "Relawan Anies tumbuh laksana jamur di musim hujan. Warga berbondong-bondong dirikan relawan Anies," ujar Musni Umar dikutip dari unggahan twitternya, @musniumar, Kamis (9/2/2023).

        Baca Juga: Respons Sandiaga Uno Soal Utang Anies Baswedan Malah Disebut Buat Suasana Tambah Runyam: 'Interpretatif, Harusnya Dibuat Jelas!'

        Dikatakan Musni Umar, relawan Anies yang pada umumnya nonpartisipan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau harus kampanyekan Anies dan parpol pendukung Anies. Menurut sosiolog itu, dari berbagai diskusi kecil dengan para relawan Anies, ada 3 klasifikasi penyebab tumbuh suburnya relawan Anies.

        "Pertama, aspek ekonomi. Para pengusaha yang pernah sukses di bidang konstruksi misalnya, di era Presiden Jokowi, mereka gulung tikar. Penyebabnya, semua proyek diberikan kepada BUMN. Kalau menjadi sub kontraktor BUMN, pengusaha kecil menengah diperas harga dan pembayarannya bisa 4 Bulan baru dibayar," lanjutnya.

        Lanjut Musni Umar, mereka yang muda bergabung menjadi relawan Anies karena merasa tidak ada masa depan di era Presiden Jokowi. Mereka ingin ada perubahan agar mudah dapat pekerjaan, ada keadilan dalam bidang ekonomi.

        Selain itu, Musni Umar mengatakan, emak-emak merasa apa-apa mahal terutama sembako (sembilan bahan pokok). Kalau sudah naik harganya, tidak pernah turun karena yang menguasai sembilan bahan pokok adalah pengusaha tertentu yang berkolaborasi dengan penguasa.

        "Kedua, aspek politik. Partai politik yang duduk di DPR RI seolah membebek pemerintah. Sejatinya mereka menjadi pengontrol pemerintah agar cita-cita Indonesia merdeka bisa diwujudkan," tukasnya.

        Baca Juga: Ikhlaskan Uang Rp50 Miliar yang Dipinjam Anies Baswedan, Ternyata Segini Kekayaan Sandiaga Uno

        Sementara untuk ketiga, menurut Musni Umar, adalah aspek hukum. Sudah menjadi rahasia umum bahwa hukum Indonesia, "Tajam ke bawah tumpul ke atas."

        "Mereka sebut kasus Sambo merupakan contoh rusaknya penegak hukum. Juga kasus PT Indosurya dengan dugaan kerugian hingga Rp106 triliun divonis bebas oleh hakim," kuncinya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: