Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bersih-bersih Pejabat, KPK Sebaiknya Hentikan Usaha Jegal Anies Baswedan: Susah, Etika Menolak!

        Bersih-bersih Pejabat, KPK Sebaiknya Hentikan Usaha Jegal Anies Baswedan: Susah, Etika Menolak! Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat Politik, Rocky Gerung menyoroti bagaimana tiba-tiba adanya keputusan sejumlah elite pejabat untuk mundur dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

        Dirinya curiga hal tersebut memang berkaitan dengan upaya pemeriksaan Anies Baswedan terkait kasus Formula E.

        Baca Juga: Majukan Anies Baswedan Demi Perubahan, Gagasannya NasDem Cs Dipertanyakan: Kalau Cuma Ngomong...

        Hal tersebut muncul setelah rencana tersebut gagal dan malah berujung pada mundurnya Direktur Penuntutan KPK Fitroh Rohcahyanto.

        Rocky menyebutkan pada akhirnya orang akan tahu apa yang sebenarnya terjadi di KPK. Hati nurani sudah tak bisa ditahan lagi.

        “Ada segerombolan orang yang disuruh mengepung Anies, tapi merasa ya susah karena ada soal kebebasan hati nurani dan kesesuaian fakta dengan perintah. Jadi ada hak individual, karena tuntutan etika makanya mereka menolak,” ujar Rocky saat mengomentari kasus mundurnya Fitroh Rohcahyanto dari KPK dalam konten Youtubenya berjudul 'GAGAL TERSANGKAKAN ANIES. FIRLI BERSIH-BERSIH PEJABAT KPK' yang diunggah (10/2/2023).

        Rocky beranggapan Fitroh sebagai penyidik merasa ragu-ragu untuk mengambil keputusan menersangkakan Anies. Sebabnya, Fitroh sebagai penyidik adalah orang yang paling paham akan situasi kasus, dan menersangkakan Anies bukan keputusan yang tepat. Di sini, Rocky Gerung beranggapan ada upaya untuk mempolitisasi KPK menjelang Pilpres 2024.

        Baca Juga: Ungkap Sandiaga Uno Turut Diharuskan Membayar Utang, Anies Baswedan: Dalam Surat Itu Disampaikan...

        Dia melanjutkan, sejauh mana pun Firli berusaha memenjarakan Anies, namun mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tetap menjadi capres yang diidolakan masyarakat. Kemudian, Presiden Joko Widodo tak mampu lagi menemukan figur calon yang akan menjadi suksesi dirinya. 

        “Jika Presiden menginginkan demikian, ya Ganjar dibantu dong untuk bisa mengalahkan Anies. Lebih baik KPK berhenti memperkarakan Anies dan menjadi tim sukses untuk membantu Ganjar,” imbuh Rocky.

        Baca Juga: Rincian Utang Anies Baswedan Dibeberkan, Janji Geisz Chalifah Dinantikan: Tuyul Ancol, Bayar!

        Seperti diketahui, Anies Baswedan pernah mendatangi Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, di jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, (7/9/2022)

        Alasan Anies Baswedan diperiksa KPK adalah guna membaurkan kemajuan dan gagasan soal ajang penyelenggaraan formula E. Hal ini, kata Anies, agar KPK dapat mendudukannya dalam sistem hukum dan pertanggungjawaban sebuah kebijakan.

        Baca Juga: Animo Nyaleg di Partai Demokrat Naik Signifikan karena Anies Baswedan

        “Ini adalah upaya membaurkan kemajuan dan gagasan soal formula E, agar KPK dapat mendudukannya dalam sistem hukum dan pertanggungjawaban sebuah kebijakan,” papar Anies.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: