Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Koalisi dengan Gerindra Dinilai Rapuh, Pengamat Sebut PKB Lebih Realistis Gabung KIB

        Koalisi dengan Gerindra Dinilai Rapuh, Pengamat Sebut PKB Lebih Realistis Gabung KIB Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Manuver kunjungan antar elite Partai Politik terus berlangsung menjelang Pemilu 2024. Mengenai perkembangan yang ada, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku telah mendapatkan restu dari mitra koalisinya masing-masing untuk bekerja sama. Keduanya bertemu di Istora Senayan pada Jumat (10/2) pagi.

        Pengamat politik Ray Rangkuti menilai pertemuan tersebut adalah langkah realistis bagi PKB dalam menyikapi dinamika koalisinya dengan Gerindra. Pasalnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diisi Gerindra-PKB dinilai rapuh.

        “Koalisi PKB-Gerindra memang paling rapuh. Sulit memandang positif dan prospektif koalisi dua partai ini,” tegas Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (10/2).

        Baca Juga: Surya Paloh Bakal Tarik Dukungan? Rocky Gerung Sampaikan Kabar Kurang Enak untuk Anies Baswedan: Dia Pasti Akan Melepas kalau...

        Ray menilai Gerindra berada pada posisi membutuhkan segera mitra partai lain dalam koalisi. Hal itu yang membuat Gerindra menunda deklarasi pencalonan Pilpres 2024.

        “Gerindra jelas melihat jika koalisi hanya dibangun di atas 2 partai ini, akan sulit dan bisa kalah di pasar pemilu. Oleh karena itu, butuh teman tambahan atau bahkan teman baru. Maka, sikap Gerindra untuk tidak secara cepat deklarasi capres merupakan pilihan berdasarkan pertimbangan matang,” ujarnya.

        Menurut Ray, ketidak-segeraan deklarasi dan keraguan Gerindra itulah yang kemudian ditangkap PKB.

        “Terus menghindarnya Gerindra untuk deklarasi adalah sinyal yang mudah ditangkap bahwa Gerindra belum sepenuhnya merasa klik dengan PKB. PKB tentunya, memiliki batas waktu sendiri. Dan, batas waktu itu makin mendesak," ujar Ray.

        Baca Juga: Terbongkar! Sudah Lihat Dokumen Utang yang Diributkan, Temuan Wartawan Senior Mencengangkan: Utang Anies Baswedan ke Sandiaga Uno Itu...

        Oleh sebab itu, PKB mengambil sikap dengan melakukan banyak pertemuan politik. KIB bisa dilihat sebagai koalisi yang berpeluang menjadi koalisi tempat PKB berlabuh.

        “Posisinya PKB ikut ke KIB. Tentu tidak lagi dengan tawaran cawapres. Lebih sebagai pilihan terakhir di saat bangunan koalisi yang akan dibangun tak juga terwujud. Dugaanku, bergesernya posisi PKB ke KIB adalah jalan realistis bagi PKB," pungkas Ray.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: