Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Berencana Batasi Ekspor Minyak Sawit, Bagaimana dengan India?

        Indonesia Berencana Batasi Ekspor Minyak Sawit, Bagaimana dengan India? Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang Ramadan dan Idulfitri 2023, Indonesia berencana membatasi ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). Tujuannya, guna mengamankan pasokan domestik karena harga minyak goreng yang naik.

        Terkait hal ini, India sebagai salah satu importir dan konsumen minyak sawit terbesar di dunia, menyatakan bahwa keputusan Indonesia tersebut tidak akan menciptakan kekurangan stok minyak sawit India. Lantaran, stok minyak sawit di India telah meningkat ke rekor tertinggi setelah impor yang agresif dalam tiga bulan terakhir.

        Baca Juga: Mengenal Perkebunan Sawit dan Keberadaan PKS di Benua Etam

        Dilansir dari laman Reuters pada Selasa (14/2), impor minyak nabati India pada kuartal pertama tahun 2022/23 yang dimulai pada 1 November, naik 25% dari tahun lalu menjadi sekitar 4,5 juta ton. Kenaikan impor tersebut telah mengangkat stok ke rekor 3,6 juta ton pada 1 Februari dibandingkan tahun lalu yang sebesar 1,83 juta ton.

        "Pembatasan Indonesia sepertinya tidak akan menimbulkan masalah di India. Tingkat stok aman," kata Presiden Solvent Extractors' Association of India, Ajay Jhunjhunwala, dilansir dari Reuters.

        Lebih lanjut dikatakan Ajay Jhunjhunwala, pasokan rapeseed dari panen musim baru, yang diharapkan 10-15% lebih tinggi dari rekor panen tahun lalu, akan mendapatkan momentum mulai bulan depan dan meningkatkan ketersediaan minyak nabati di India. Dalam sumber tersebut juga disebutkan bahwa pembatasan ekspor Indonesia kemungkinan akan dicabut setelah bulan Ramadan yang berakhir pada 21 April.

        "Tahun ini ada permainan bola yang berbeda. Ada banyak pasokan minyak bunga matahari, yang tidak mengalir bebas tahun lalu karena konflik Rusia-Ukraina," kata dealer tersebut.

        Perlu dicatatkan, impor minyak bunga matahari India bulan Januari melonjak ke rekor 473.000 ton, hampir tiga kali lipat rata-rata impor bulanan disebabkan eksportir utama Rusia dan Ukraina berusaha mengurangi stok. Sementara itu, pembeli minyak sawit India diperkirakan akan kembali berupaya meningkatkan pembelian dari Malaysia, tetapi tidak sebanyak tahun lalu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: