Sudirman Said Ungkap Deklarasi Anies 3 Oktober untuk Selamatkan Diri dari KPK, Ruhut Sitompul: Benar-benar Sakit Nih
Ketua Tim Sukses (Timses) Anies Baswedan, Sudirman Said, membongkar alasan di balik terjadinya deklarasi 3 Oktober 2022 oleh Partai NasDem. Salah satunya, kata dia, merespons keadaan yang ada kaitannya dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pernyataan ini langsung ditanggapi secara sinis oleh politisi PDIP Ruhut Sitompul lewat media sosial Twitter miliknya.
Baca Juga: Nyinyirin Utang Anies, Ruhut Sitompul Balas Disindir: Gimana dengan Kupingmu yang Janji Dipotong?
"Ha ha ha benar-benar sakit nie orang, semua sama di hadapan hukum," ujar Ruhut dikutip dari unggahan twitternya, @ruhutsitompul (14/2/2023).
Dikatakan Ruhut, seseorang yang telah dideklarasikan menjadi Capres bukan tidak mungkin untuk lolos dari jeratan KPK. Hal itu jika betul ada bukti yang dikantongi.
"Emang kalau sudah deklarasi Caples, ada 2 alat bukti yang kuat tidak bisa lagi jadi tersangka korupsi," lanjut Ruhut.
"Inilah orang paling bodoh goblok, tolol karena itu yang didukung pasti kalah," sambungnya.
Sebelumnya, Sudirman Said saat hadir di acara Karni Ilyas "Indonesia Lawyers Club" blak-blakan soal deklarasi Anies Baswedan.
"Yang menarik mungkin sedikit diulang adalah momentum 3 Oktober itu. Karena sebetulnya, para pimpinan partai politik itu Pak Anies mula-mula menyelesaikan tugasnya di DKI Jakarta," ujar Sudirman.
Dijelaskan Sudirman, Anies sejatinya diberi waktu untuk istirahat, untuk bernapas. Baru kemudian dideklarasikan. Tapi, pada akhir September terus menerus muncul rumor KPK akan memaksakan untuk mentersangkakan Anies.
"Meskipun waktu itu Pak Surya dalam keadaan kurang sehat, beliau kembali ke Jakarta untuk mendorong supaya deklarasi segera dilakukan," lanjutnya.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Tanggapi 4 Kandidat Pengganti Anies yang Disiapkan PDIP: 100 Nilainya
Maka, terjadilah deklarasi pada 3 Oktober. Menurut Sudirman, itu merupakan tanggal yang penting karena waktu itu KPK memaksakan Anies untuk dijadikan tersangka.
"Itu merupakan respons dari keadaan, karena itu kemudian yang dua lagi perlu waktu untuk mengikutinya. Yang semula memang renggang aja, kurang lebih mau sama-sama lah," kuncinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: