Riset yang dllakukan oleh Pinhome menunjukkan properti yang paling digemari oleh konsumen sebagai rumah pertama umumnya berbentuk rumah baru dengan harga di bawah Rp600 juta.
Menurut data internal, empat dari lima pengguna Pinhome adalah pembeli properti pertama dan 93% pengguna mencari rumah untuk ditinggali.
Adapun secara lokasi, minat konsumen paling banyak terpusat di kawasan Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bandung.
Baca Juga: Investasi Real Estat Asia Pasifik Turun 22% di 2022
Pinhome juga menemukan kebutuhan kredit rumah makin berkembang. Hal ini terlihat pada minat KPR takeover yang terus meningkat lantaran berpotensi menghemat 25% dari total cicilan.
"Pembagian THR menjadi pemicu transaksi, di mana transaksi pembelian properti meningkat hingga dua kali lipat setelah THR diterima," kata Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/2/2023).
Temuan lain menunjukkan kebutuhan alih daya (outsource) perawatan rumah terus meningkat pada era pascapandemi, terutama jasa membersihkan rumah yang naik 2,5x lipat pada 2022.
Berbagai temuan dan prediksi ini disambut baik oleh pelaku industri properti. Executive Director Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan solusi hulu ke hilir berbasis teknologi menjadi jawaban dari kebutuhan pencari properti dan pemain industri, termasuk Pinhome.
Selain itu, Ali juga menganggap 2023 bakal menjadi momentum yang tepat untuk membeli properti.
"Kami optimis di tahun ini bahwa industri properti tidak akan kehilangan daya beli, dilandasi dengan kekuatan pasar lokal dan ekonomi fundamental Indonesia," ujar Ali. "Harga properti akan makin bersahabat di tahun politik ini. Setelah pemilu, bisa jadi harga properti akan naik seiring kenaikan permintaan."
Ali juga membagikan tips bagi konsumen yang ingin membeli properti.
Pertama, manfaatkan bunga KPR yang melandai atau di bawah bunga sebelum pandemi. Kedua, bila menggunakan pihak ketiga untuk membeli properti, seperti agen atau platform digital, pastikan sudah terpercaya dan memberikan transparansi untuk proses dan biaya yang harus dikeluarkan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti