Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anggaran Proyeknya Jokowi Bengkak Habis, Pendukung Anies: Ngasal Kerja, Ingin Terlihat Hebat Semata!

        Anggaran Proyeknya Jokowi Bengkak Habis, Pendukung Anies: Ngasal Kerja, Ingin Terlihat Hebat Semata! Kredit Foto: Golkarpedia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivitas Kolaborasi Rakyat Jakarta Andi Sinulingga, menyoroti bagaimana bengkaknya salah satu proyek era Joko Widodo alias Jokowi.

        Proyek tersebut adalah Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Diketahui, proyek tersebut kembali melambung tinggi hingga Rp18,24 triliun.

        Baca Juga: Mesra Bareng Amien Rais, Manuver Anies Disorot Habis: Katanya Jangan Dikaitkan Politik Identitas...

        Menurut Andi, hal ini terjadi karena pemerintah mencetuskan proyek tersebut hanya untuk terlihat bekerja saja.

        "Ini contoh asal kerja," timpal sosok yang sering membela Anies Baswedan ini, dikutip dari unggahan twitternya, @andisinulingga (15/2/2023).

        Menurut Sinulingga, proyek tersebut merupakan ambisi tanpa pemikiran yang terencana dengan baik dan penuh kepentingan pribadi.

        "Tak ada keperluan mendesak dari proyek kereta cepat halim ke tegal luar Bandung itu, kecuali ambisi ingin merasa hebat semata," tukasnya.

        Baca Juga: Lawannya Anies Baswedan, Jagoannya Elite Megawati Kembali Diprediksi: Duet Wong Kito!

        Selain hanya ingin merasa hebat. Dikatakan Sinulingga, juga hanya untuk pencitraan dan seolah-olah sudah seperti negara maju.

        Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan Indonesia dan China bersepakat nominal pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,24 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).

        Baca Juga: Tiket Kursi Jokowi Terus Berusaha Diamankan, Ini Sosok Cawapres Idamannya Anies Baswedan: Pertama...

        Hal itu diungkapkan Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, pada Selasa (13/2/2023).

        "Kita sepakat dengan angka cost overrun US$1,2 billion (miliar). Ini yang sedang kita rapikan," ujar Tiko, sapaan akrabnya.

        Baca Juga: Dukung Politik Identitas Sembari Usung Anies, Manuver Amien Rais Cs Dipuji Habis: Tanpa Ummat, Republik Tamat!

        Menurutnya, beberapa item yang sedang dikaji adalah pajak, clearing frequency dan lain sebagainya. Meskipun, terkait angka sudah mencapai kata sepakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: