Bantu Korban Gempa Turki, Uluran Tangan Indonesia Belum Berhenti: Satu Lagi Menyusul 18 Februari
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan, bantuan kemanusiaan gelombang kedua dari Indonesia untuk korban gempa telah tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, Turki.
Lewat keterangan resmi Kemlu RI, bantuan yang telah tiba itu berupa tim EMT (Emergency Medical Team), rumah sakit lapangan serta bantuan logistik kemanusiaan seberat hampir 40 ton.
"Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dalam 3 gelombang. Hingga saat ini dua gelombang telah tiba. Gelombang terakhir akan tiba di Turki tanggal 18 Februari 2023," ungkap Kemlu RI, dikutip Kamis (16/2/2023).
Diketahui, sesampainya di Turki, rombongan pengantar bantuan diterima langsung oleh Dubes RI Ankara, Lalu Muhamad Iqbal, dan Koordinator Bantuan Kemanusiaan AFAD, Duta Besar Mehmet Gulluoglu.
“Selamat datang saudaraku di Turki. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan", ujar Dubes Mehmet.
Setalah disambut hangat oleh pemerintah setempat, tim EMT melakukan aklimatisasi dan mendapatkan entry briefing dari Duta Besar RI di Turki mengenai situasi terakhir di lapangan serta strategi untuk masuk ke daerah operasi agar tim dapat melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.
Baca Juga: Walau Diwarnai Politik Identitas, Anies Baswedan Senang Sama Dukungan Amien Rais: Tanda Kepercayaan!
"Selepas briefing, Tim langsung menuju ke lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektar (25.000 m2) yang akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis dan paramedis," jelas Kemlu RI.
Kemlu RI menjelaskan, rumah sakit lapangan tersebut akan dibangun di dekat perkampungan di kota Hassa, Hatay agar dapat langsung membantu korban di sekitar kota Hassa maupun dari kota lain yang belum tertangani.
Baca Juga: Sinyal Manuver Politik Harus Direstui Jokowi, Amien Rais: Padahal Kuasa Itu Milik Allah...
"Rombongan yang Emergency dikoordinasikan oleh BNPB, Kemlu dan Kementerian Kesehatan ini beranggota berbagai unsur kesehatan dan pendukung dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri dan unsur non-pemerintah," tulis Kemlu RI.
Baca Juga: Lawannya Anies Baswedan, Jagoannya Elite Megawati Kembali Diprediksi: Duet Wong Kito!
Sementara itu, dari unsur non-pemerintah, komponen terbesarnya adalah dari MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), NU, asosiasi dokter spesialis dan lainnya).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: