Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tidak Hanya Tingkatkan Produktivitas, Berikut 3 Produk Lain yang Dihasilkan Replanting Sawit

        Tidak Hanya Tingkatkan Produktivitas, Berikut 3 Produk Lain yang Dihasilkan Replanting Sawit Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) atau replanting merupakan proses penggantian atau penumbangan tanaman sawit yang sudah tidak produktif (umur tanaman lebih dari 25 tahun) atau tanaman sawit yang memiliki produktivitas rendah (kurang dari 10 ton TBS/ha/tahun). Batang sawit tua yang tumbang tersebut bukan merupakan limbah yang harus langsung dibuang, tetapi justru dapat diolah menjadi berbagai produk turunan bernilai guna dan ekonomis.

        Melansir laman Palm Oil Indonesia, setidaknya terdapat 3 produk yang dihasilkan dari batang sawit hasil replanting.

        Baca Juga: Volume Ekspor Sawit Periode Januari 2023 Turun, Apa Penyebabnya?

        1. Gula Merah 

        Air nira yang ada dalam batang sawit tua dapat diolah menjadi gula merah sawit. Nilai ekonomi dari gula merah sawit dapat memberikan pendapatan bersih sekitar Rp18-22 juta per hektare. Tidak hanya itu, pengambilan air nira di batang sawit juga dapat mengurangi serangan hama kumbang tanduk (Oryctes rhynoceros) yang selama ini sering menyerang tanaman sawit yang diremajakan.

        2. Bahan Baku Mebel dan Bangunan

        Batang sawit tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture/mebel, kayu lapis, dan flooring. Harga batang sawit ini tidak jauh dibandingkan harga kayu alam. Kualitas dari batang sawit juga sama dengan kayu kelas dua seperti Meranti, dan jika diawetkan akan makin meningkatkan kekuatan dan kualitasnya. Selain itu, motif batang/kayu sawit juga unik sehingga menjadi daya tarik pembeli. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) mengestimasikan pendapatan pekebun dari kayu sawit untuk diolah menjadi furniture atau bahan bangunan mencapai Rp12 juta.

        3. Bioetanol dan Pelet

        Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah mengeklaim serat pada batang kelapa sawit bisa diolah menjadi bioetanol dan pelet pengganti batu bara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: