Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laporan Year in Search Google 2022 Soroti Perubahan Perilaku Konsumen dalam Belanja Online

        Laporan Year in Search Google 2022 Soroti Perubahan Perilaku Konsumen dalam Belanja Online Kredit Foto: Unsplash/Taan Huyn
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Laporan terbaru dari Google bertajuk Year in Search 2022 menyoroti perubahan perilaku konsumen Indonesia dari tahun ke tahun dalam berbelanja, di mana orang Indonesia lebih mendasarkan keputusan pembelian pada aspek kesepadanan terhadap nilai uang (value for money) dan tingkat kepercayaan mereka pada suatu brand.

        Laporan menunjukkan bahwa rata-rata konsumen jadi lebih menuntut dan semakin memahami makna suatu brand yang melebisi aspek harga dan kenyamanan. Tidak hanya itu, orang Indonesia juga semakin memperhatikan faktor biaya, lingkungan, dan kepercayaan terhadap brand sebelum berbelanja. Tren non-tunai juga rupanya terus berlanjut hingga saat ini.

        "Sangat menarik untuk diperhatikan bahwa laporan tahun ini mencatat banyak sekali momen yang bisa dijadikan perenungan mendalam," tutur Head of Ads Marketing Google Indonesia Yolanda Sastra dalam keterangan media pada Kamis (16/2/2023).

        Baca Juga: Menyoal Publisher Rights, Google Keluarkan Pernyataan untuk Pertimbangan Regulasi

        Ia menambahkan, "brand harus peka dengan keadaan bahwa setelah pandemi yang panjang dan kini dihadapkan dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, banyak orang Indonesia mengajukan jumlah pertanyaan mendalam kepada Google seperti kenapa harga naik (naik 120% YoY) dan apa itu inflasi (naik 50% YoY)."

        Dalam edisi kelima Year in Search 2022 ini, Google berupaya menerangkan tidak hanya dari sisi perubahan cara belanja online orang Indonesia, namun juga cara mereka bekerja dan cara memahami masa depan dalam kondisi ekonomi yang berubah dengan sangat cepat. Laporan ini dibagi menjadi tiga tema besar yaitu Soul Searching, Value Hunting, dan Finding Joy serta tujuh vertikal industri utama yaitu teknologi, media dan hiburan, kecantikan dan perawatan diri, makanan dan minuman, transportasi, perjalanan, serta keuangan.

        Adapun beberapa ringkasannya antara lain:

        Mencari nilai dan pengetahuan

        • Penelusuran untuk "dibandingkan dengan" naik 50% YoY karena pembeli meluangkan waktu untuk membandingkan produk sebelum membuat keputusan pembelian. Sementara itu, penelusuran untuk "review konsumen" naik 60% YoY.
        • Penelusuran untuk "buffet restaurant" meningkat 60% YoY.
        • Ada peningkatan minat penelusuran sebesar 20% YoY untuk "produk original".

        "Broad Match campaign yang baru-baru ini kami lakukan untuk mengkonversi konsumen yang menelusuri tukar-tambah Samsung di internet telah membantu kami meningkatkan nilai rasio konversi sebesar 79%," kata Anggi Paramita selaku Head of Media Samsung Electronics Indonesia.

        Berdasarkan pada data Google Trends (September 2021-September 2022, Desember 2021-Desember 2022), dan laporan e-Conomy SEA 2022, laporan terbaru Google ini menyoroti sejumlah tren menarik, termasuk:

        • Penelusuran untuk "remote work" (pekerjaan jarak jauh) naik 60% YoY, sementara 42% responden survei mengatakan bahwa mereka akan menolak pekerjaan jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.
        • Penelusuran untuk "financial freedom" (kebebasan finansial) naik 50% YoY, sementara penelusuran untuk "work life balance" (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi) naik 100% YoY.
        • Penelusuran untuk "side hustle" (pekerjaan sampingan) naik 50% YoY, sementara penelusuran untuk "hybrid learning" (pembelajaran hybrid) naik 200% YoY.

        "Mengingat hal yang telah kita lalui selama beberapa tahun terakhir, dapat dimengerti jika orang-orang lebih reflektif dan memikirkan masa depan. Terlebih lahi dengan banyak hal tidak terduga yang terjadi, kita bisa lihat dalam laporan ini bahwa mereka mencoba mengontrol kembali hidupnya dan mencari cara-cara baru menuju kemandirian finansial," ujar Yolanda.

        Seperti yang dicatat dalam laporan tahun lalu, orang Indonesia menjadi lebih sadar lingkungan. Tren itu berlanjut pada tahun 2022 dengan:

        • Penelusuran untuk "kendaraan listrik" naik 80% YoY.
        • Penelusuran untuk "keberlanjutan" naik 60% YoY.
        • Penelusuran untuk "jejak karbon" naik 50% YoY.
        • Penelusuran untuk "sampah makanan" naik 40% YoY.

        Laporan ini juga menunjukkan bahwa orang Indonesia mencari cara yang terjangkau untuk memanjakan diri:

        • Penelusuran untuk restoran "Michelin star" naik 30% YoY.
        • Penelusuran untuk "pijat terdekat" naik 70% YoY.
        • Minat penelusuran untuk "Omakase" naik 100% YoY.
        • Minat penelusuran tentang "glamping" naik 40% YoY.
        • Penelusuran untuk "berdandan" meningkat 210% YoY.
        • Penelusuran untuk "pakaian formal untuk pria" naik 50% YoY.

        Pada tahun 2022, tren non-tunai terus berlanjut dengan:

        • Penelusuran untuk "dompet digital" naik 20% YoY dan "digital banking" nak 30% YoY.
        • Penelusuran untuk "ewallet" meroket 190% YoY.
        • Penelusuran untuk "QRIS" meningkat 140% YoY.

        Ambil tindakan

        Google merekomendasikan beberapa langkah yang dapat dilakukan brand saat ini juga untuk meningkatkan strategi mereka:

        • Gunakan strategi pemasaran inklusif sebagai pola pikir yang mendasari semua hal, bukan hanya sebagai pelengkap.
        • Berpikir secara visual di luar penelusuran teks: Gunakan aset gambar yang menarik.
        • Temui pembeli di mana pun mereka berada baik offline atau online. Buat kampanye Performance Max.
        • Respon permintaan konsumen secara real-time. Gunakan halaman Insight Google Ads.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: