Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Selain Khofifah Indar Parawansa, Ini 2 Tokoh NU yang Berhasil Dapat Dukungan Publik Paling Tinggi Untuk Maju Jadi Capres 2024

        Selain Khofifah Indar Parawansa, Ini 2 Tokoh NU yang Berhasil Dapat Dukungan Publik Paling Tinggi Untuk Maju Jadi Capres 2024 Kredit Foto: Antara/Irfan Anshori
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Selain Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terdapat dua tokoh  Nahdlatul Ulama (NU) yang mendapatkan dukungan publik untuk pemilihan presiden.

        Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM, Mahfud MD.

        Hasil survei ini disampaikan pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kekuatan Elektoral Nahdlatul Ulama” yang disiarkan melalui SMRC TV pada Kamis, 16 Februari 2023.

        Baca Juga: Bak Balas Pertemuan Muhaimin-Airlangga, Prabowo Subianto Langsung Ajak Khofifah Indar Parawansa Ngobrol Empat Mata

        Saiful menjelaskan bahwa dalam pengalaman beberapa kali pemilu sejak 1999, ada kecenderungan calon presiden dari partai-partai nasionalis mengambil wakil dari kelompok Islam, terutama NU. 

        Survei SMRC pada Desember 2022 mengukur tingkat elektabilitas beberapa tokoh NU. Pertama adalah Muhaimin Iskandar karena merupakan ketua partai dengan basis massa NU, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). 

        Nama Mahfud MD, menurut Saiful, juga penting dimasukkan karena merupakan menteri senior di Pemerintahan Jokowi. Mahfud juga memiliki karier politik yang cukup panjang dan pernah aktif di PKB pada masa Gus Dur. 

        Sementara Khofifah, selain sebagai Gubernur Jawa Timur, juga aktif di PKB zaman Gus Dur. 

        Saiful melanjutkan bahwa partai politik juga sering mempertimbangkan tokoh NU yang bukan orang partai, tapi senior, dianggap kharismatik, dan berpengaruh. 

        Baca Juga: Lakukan Pertemuan, Prabowo Akui Bahas Soal Cawapres Bersama Khofifah Indar Parawansa

        Karena itu penting memasukkan nama mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf. 

        Survei ini menunjukkan bahwa di antara tokoh-tokoh utama NU saat ini, Muhaimin mendapatkan dukungan sebesar 18,2 persen; Mahfud 18 persen; Khofifah 15,4 persen; Said Aqil 2,9 persen; dan Yahya Cholil Staquf 2,6 persen. 

        Saiful menerangkan bahwa tiga nama teratas, Muhaimin, Mahfud, dan Khofifah memiliki dukungan publik yang seimbang. Tiga nama tersebut memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih. 

        Dalam rentang waktu Desember 2021 sampai Desember 2022, suara dukungan pada Muhaimin bergerak dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen. 

        Suara Mahfud fluktuatif, 14,5 persen pada Desember 2021, sempat mencapai angka 22,1 persen di November 2022, dan menjadi 18 persen di Desember 2022. 

        Sementara suara dukungan pada Khofifah sebesar 18,9 persen di Desember 2021 menjadi 15,4 persen di Desember 2022.

        Baca Juga: Khofifah Indar Parawansa Jadi Kandidat Kuat Cawapres Anies Baswedan, Ini Pertimbangannya!

        Melihat data tiga tokoh yang bersaing ketat ini, Saiful melihat tidak tertutup kemungkinan calon dari NU tidak tunggal seperti yang pernah terjadi dalam Pemilu presiden 2004. 

        Pada pilpres langsung pertama itu, ada tiga tokoh NU yang maju sebagai calon wakil presiden: Hasyim Muzadi, Salahuddin Wahid, dan Jusuf Kalla.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: