Tim Penyelamat Bulgaria Sampai Menyesal Enggak Bisa Selamatkan Lebih Banyak Nyawa di Turki
Penyelamat Bulgaria, yang kembali ke negara mereka dari gempa yang melanda Turki selatan, menyesal tidak menyelamatkan lebih banyak nyawa.
“Orang-orang Turki menganggap kami 'pahlawan'. Tidak, kami bukan pahlawan, kami orang biasa yang rendah hati. Dan kami mohon maaf kami belum dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa,” kata Yasen Tzvetkov, kepala Asosiasi Relawan Nasional di Republik Bulgaria (NADRB), kepada Anadolu Agency.
Baca Juga: Turki dan Suriah Ucap Alhamdulillah, Sudah Lebih dari 90 Pesawat Uni Emirat Arab Tiba
Tzvetkov dan timnya dijamu oleh duta besar Turki untuk Bulgaria Aylin Sekizkok di kediamannya.
“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk memenuhi tugas ini dan kami selalu siap membantu. Ratusan warga biasa mengirimi kami sumbangan pada jam-jam pertama bencana. Berkat sumbangan ini, tim kami dapat segera berangkat,” kata Tzvetkov.
Dia mengatakan dua tim --masing-masing memiliki 20 penyelamat-- mengambil bagian dalam upaya penyelamatan di wilayah Antakya dan Hatay.
Memperhatikan bahwa mereka menarik 31 orang hidup-hidup dari puing-puing dalam tujuh hari, dia mengatakan ini adalah misi pertama mereka ke luar negeri.
“Ketika rasa sakit dan air mata kita sedikit mereda, kita akan lebih produktif jika kita melakukan latihan dan latihan bersama dengan teman-teman Turki kita sehingga kita bisa lebih siap menghadapi bencana alam semacam itu,” tambahnya.
Polisi Turki, gendarmerie, dan masyarakat setempat memberi kami dukungan yang luar biasa, katanya.
“Kami melakukan apa yang harus kami lakukan. Meskipun kami sekarang berada di Bulgaria, hati kami bersama orang-orang di Turki,” kata penyelamat lainnya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Sedikitnya 38.044 orang tewas akibat dua gempa kuat yang mengguncang Turki selatan pada 6 Februari, kata badan bencana negara itu, Jumat (17/2/2023) pagi.
Gempa berkekuatan 7,7 dan 7,6 berpusat di Kahramanmaras dan melanda 10 provinsi lainnya, Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Hatay, Gaziantep, Malatya, Kilis, Osmaniye, Elazig, dan Sanliurfa. Lebih dari 13 juta orang terkena dampak gempa dahsyat tersebut.
Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat yang melanda Turki dalam waktu kurang dari 10 jam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto