Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa, Wapres Ingatkan Wajib Jaga Diri dari Bahaya

        Hadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa, Wapres Ingatkan Wajib Jaga Diri dari Bahaya Kredit Foto: BPMI Setwapres
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kondisi darurat yang membahayakan masyarakat seperti bencana alam atau kecelakaan, memang sulit untuk diperkirakan. Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengatakan, hal tersebut tidak dapat dicegah, namun dapat diminimalisir kejadiannya. Oleh karena itu, sebagai upaya preventif, setiap individu diharapkan dapat menjaga diri dari kemungkinan bahaya yang akan datang.

        "Menjaga diri dari semua bahaya yang diduga akan datang. Kalau ada bahaya yang akan datang, kita harus bersiap diri menghadapinya. Bukan hanya perang, apa saja, semua bahaya," jelas Wapres dalam tausiahnya saat menghadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa sebagai Momentum Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Cianjur, Jalan Siti Jenab Nomor 21, Pamoyanan, Cianjur, Jawa Barat (Jabar), Minggu (19/02/2023).

        Menurutnya, selain wajib dalam menghindari kondisi bahaya, manusia juga harus selalu berusaha mencari jalan keluarnya. Solusi tersebut, tambah Wapres, diutamakan yang membawa manfaat bagi sesama dan masyarakat.

        Baca Juga: Maruf Amin Soal Heboh Reshuffle Kabinet: Tunggu Saja!

        "Ayat-ayat diturunkan untuk kita melakukan langkah-langkah preventif dalam menghadapi musuh menyerang. Kita harus melakukan berbagai persiapan untuk melakukan penangkalan-penangkalan," papar Wapres.

        Sebagai contoh, Wapres mengilustrasikan bencana gempa yang beberapa waktu lalu terjadi di Cianjur. Telah diketahui bahwa di beberapa titik di daerah Cianjur merupakan lokasi rawan gempa. Untuk itu, hal tersebut perlu menjadi perhatian untuk dilakukan relokasi penduduk.

        "Nah, kita sudah tahu di Cianjur ini sudah ada daerah-daerah yang rawan sewaktu-waktu datang lagi, garis sesar. Jangan ditinggalin di situ. Menghindarkan diri dari tinggal di situ," imbuh Wapres.

        Di sisi lain, Wapres pun mencontohkan tentang solusi yang dapat diambil ketika menghadapi sebuah keadaan darurat/bencana.

        "Tapi Allah menghendaki lain, dikasih Covid. Kita berapa ratus triliun pemerintah habis untuk membangun ini, untuk ekonominya, untuk kesehatannya, untuk vaksinasi. Untuk apa itu? Yaitu menghilangkan mafsadah (kerusakan) harus didahulukan baru maslahat, kaidahnya begitu. Itu kaidah agamanya. Menolak kerusakan harus didahulukan daripada mengambil maslahat," urai Wapres.
        Baca Juga: Maruf Amin Tegaskan Pengibaran Bendera Parpol di Masjid Mengancam Keutuhan Jamaah: Melanggar Aturan!
        Wapres pun menghimbau, agar seluruh elemen masyarakat dapat terus membangun optimisme dalam menghadapi ujian dan bencana yang terjadi. Sebab, dengan optimisme dan kolaborasi, Wapres meyakini, semua hal dapat dihadapi dengan baik.

        "Masyarakat juga jangan menyerah saja, jangan lemah. Kita memang minta tolong kepada Allah, kata Nabi tapi jangan lemah. Kita harus semangat, harus bangkit. Jangan pemerintah yang semangat rakyatnya tidak semangat, harus sama-sama semangat. Ayo kita bangun, harus membangun optimisme," pungkas Wapres.



        Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan, kegiatan doa dan zikir bersama ini merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk bersama-sama meningkatkan keimanan kepada Allah seraya memohon perlindungan dan pertolongan-Nya untuk negara Indonesia.

        Baca Juga: Maruf Amin: Transaksi Harian Bursa Capai Rp14,7 Triliun pada 2022

        "Harapan dengan adanya kesempatan ini, kita mampu meningkatkan pengamalan agama, dan juga peningkatan terhadap takwa dan keimanan kita kepada Allah SWT," ungkap Uu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: