Telak! Agar Lancar Ucapkan 'Subhanahu wa ta'ala' dan 'Shallallahu 'alaihi wasallam', Megawati Diminta Rajin-rajin Ikut Pengajian
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali jadi sorotan hangat terkait pernyataan yang ia keluarkan. Megawati disebut “nyinyir” terhadap ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang memerhatikan anak-anak mereka.
Mengenai hal ini, Aktivis dan Pegiat Media Sosial Mohamad Ali Ridlo Assegaf atau yang dikenal dengan Babeh Aldo mengungkit jejak Megawati yang tak lancar menyebut istilah-istilah keagamaan.
“Salah satu manfaat ngaji adalah supaya... (Aldo memutar video Megawati kesulitan mengucapkan Shallallahu 'alaihi wasallam), ujar Babeh Aldo melalui kanal Youtube Babeh Adlo Aje 135, dikutip Senin (20/2/23).
“Itu makanya sering-sering lah ngaji, tuntutlah ilmu dari lahir sampai kau mati. Sampai kapan ngaji? Sampai orang mati,” tambah Aldo.
Aldo pun dengan sarkas mengucapkan layaknya narasi Megawati yang meminta maaf sebelum melakukan nyinyiran ke ibu-ibu pengajian.
Tak berhenti sampai di situ, jejak Megawati salah menyebut istuilah keagamaan yang lain juga dikulik.
“Beribu maaf loh bu jangan dibully saya, pengikut ibu kan banyak, saya takut, Cuma menjawab itu ibu saja saya... (Aldo memutar video Megawati kesulitan mengucapkan Subhanahu wa ta'ala).
“Itu bedanya orang ngaji dan tidak ngaji,” tegas Aldo.
Sebelumnya, Megawati dalam suatu acara baru-baru ini menyoroti soal Ibu-ibu pengajian yang dianggapnya kurang mengurusi anak-anak mereka. Meski demikian, dirinya mengaku tidak melarang pengajian.
"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di-bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian. Iya lho, maaf beribu maaf," kata Mega di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.
"Saya sampai mikir gitu, ini pengajian ki sampai kapan to yo, anakke arep diapake (anaknya mau diapain?)" ujar Ketua Umum PDI Perjuangan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto