Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Erdogan Mau Genjot Pembangunan dalam Waktu Setahun, Para Pakar Resah: Coba Belajar dari Kesalahan

        Erdogan Mau Genjot Pembangunan dalam Waktu Setahun, Para Pakar Resah: Coba Belajar dari Kesalahan Kredit Foto: Reuters/Umit Bektas
        Warta Ekonomi, Istanbul -

        Rencana Presiden Turki Tayyip Erdogan untuk membangun kembali dengan cepat setelah gempa bumi dahsyat mengguncang negara itu berisiko menimbulkan bencana lain.

        Beberapa hari setelah gempa bumi terburuk di Turki dalam sejarah modern, Erdogan berjanji untuk membangun kembali zona bencana selatan dalam waktu satu tahun, perkiraan konservatif yang dilakukan mencapai 25 miliar dolar AS dan yang lainnya memperkirakan akan jauh lebih tinggi.

        Baca Juga: Bicara Tatap Muka dengan Erdogan, PM Pakistan Lanjut Jenguk Korban Gempa Turki

        "Kami akan membangun kembali gedung-gedung ini dalam waktu satu tahun dan mengembalikannya kepada warga," katanya, seperti dilansir Reuters.

        Pihak berwenang mengatakan lebih dari 380.000 unit di 105.794 bangunan sangat membutuhkan pembongkaran atau telah runtuh, dari 2,5 juta bangunan di seluruh wilayah.

        Erdogan mengatakan pemerintah akan menanggung sewa mereka yang meninggalkan kota-kota yang dilanda gempa.

        Sementara itu para arsitek dan insinyur mengatakan, perencanaan kota dan keselamatan bangunan dipertimbangkan kembali dengan hati-hati.

        Mereka mengingatkan bahwa harus hati-hati menegakkan standar keamanan seismik dan membangun struktur yang lebih aman di daerah tersebut, yang mengangkangi salah satu dari tiga garis patahan yang melintasi Turki.

        “Tidak hanya perlu mengganti bangunan yang dihancurkan, tetapi juga merencanakan ulang kota-kota berdasarkan data ilmiah seperti tidak membangun di atas garis patahan dan belajar dari kesalahan masa lalu,” kata Esin Koymen, mantan kepala Kamar Arsitek Istanbul. 

        "Prioritas pertama adalah perencanaan baru, bukan bangunan baru," tegasnya.

        Ledakan bangunan telah menentukan pemerintahan Erdogan selama dua dekade, di mana pemerintahnya telah mengumpulkan sekitar $38 miliar dalam bentuk pajak terkait gempa, menurut perhitungan Reuters.

        Pajak, yang masih berlaku, dapat memberikan pembiayaan cepat untuk memulai upaya pembangunan kembali.

        Menghadapi pemilu pada bulan Juni, pemerintahan Erdogan telah menghadapi gelombang kritik atas tanggapannya terhadap kehancuran dan apa yang dikatakan banyak orang Turki sebagai kebijakan bertahun-tahun yang menyebabkan puluhan ribu bangunan dihancurkan dengan mudah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: