Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pakai Bahasa Rusia, Wali Kota di Ukraina Langsung Dihukum Denda

        Pakai Bahasa Rusia, Wali Kota di Ukraina Langsung Dihukum Denda Kredit Foto: Reuters/Clodagh Kilcoyne
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Wali kota Kharkov, Ukraina, Igor Terekhov, telah didenda karena menggunakan bahasa Rusia di akun media sosial resminya. Ini adalah pelanggaran kedua yang dilakukannya, seperti yang dilaporkan oleh media lokal, yang memperoleh salinan dokumen hukum pada Rabu (22/2/2023).

        Denda tersebut dikeluarkan oleh Taras Kremen, komisioner perlindungan bahasa negara. Menurut dokumen tersebut, Terekhov bersalah karena menggunakan "bahasa selain bahasa negara" di halaman Facebook dan Telegram-nya, yang didaftarkan oleh politisi tersebut sebagai saluran resmi.

        Baca Juga: Di Muka Majelis Umum PBB, Utusan Turki Bahas Ukraina: Kami Berdiri Menentang Perang

        Seperti dikutip RT, hukuman itu dijatuhkan akhir tahun lalu dan dendanya adalah 3.400 hryvnia (sekitar Rp4 juta).

        Ini adalah kedua kalinya Terekhov didenda karena menggunakan bahasa Rusia. Dia juga dihukum dengan jumlah yang sama pada November lalu karena menggunakan "bahasa non-negara" selama maraton TV.

        Terekhov mengajukan gugatan terhadap Kremen karena telah mendendanya untuk pertama kalinya, kata juru bicara politisi Igor Sidorenko kepada Suspilne Novini pada bulan Januari.

        Wali kota mengatakan bahwa ia akan terus berbicara dengan penduduk Kharkov dalam bahasa Rusia, sambil tetap mempertahankan semua komunikasi resmi dalam bahasa Ukraina. Terekhov menambahkan bahwa ia mengajukan banding ke pengadilan sebagai individu, bukan sebagai wali kota.

        Kiev mengesahkan undang-undang bahasa baru pada 2019, tetapi dokumen tersebut telah mengalami beberapa kali revisi dan perluasan, dengan pembaruan terbaru yang datang bulan ini.

        Undang-undang tersebut mengharuskan semua komunikasi oleh pejabat pemerintah dilakukan dalam bahasa Ukraina atau tersedia dalam bahasa Ukraina pada saat yang sama.

        Moskow berpendapat bahwa undang-undang tersebut melanggar hak-hak orang yang berbahasa Rusia, yang merupakan setengah dari populasi Ukraina.

        Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pekan lalu bahwa "kampanye diskriminatif" Kiev terhadap bahasa Rusia semakin "marah".

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: