Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengenal Sosok Sam Altman, CEO OpenAI, Si Jenius di Balik Alat ChatGPT yang Pernah Kerja Bareng Elon Musk

        Mengenal Sosok Sam Altman, CEO OpenAI, Si Jenius di Balik Alat ChatGPT yang Pernah Kerja Bareng Elon Musk Kredit Foto: Twitter/Dripped Out Technology Brothers
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        ChatGPT mengantarkan era baru di dunia teknologi dan perusahaan seperti Google juga mencoba menjadi besar dalam perlombaan AI. Meskipun Kecerdasan Buatan telah ada selama beberapa waktu, popularitas ChatGPT membuat orang membicarakannya dalam skala yang jauh lebih besar.

        Dari siswa yang menggunakannya untuk menulis esai hingga pembuat konten yang membuat skrip video dengan memasukkan berbagai petunjuk, ChatGPT telah digunakan secara luas. Versi premium dari chatbot AI juga diluncurkan baru-baru ini.

        Dengan begitu banyak pembicaraan seputar ChatGPT, ini dia sosok jenius di baliknya, Sam Altman. Ia merupakan CEO OpenAI, Sam ikut mendirikan perusahaan tersebut bersama Elon Musk pada 2015.

        Baca Juga: Miliarder Ini Prediksi ChatGPT Bakal Kalahkan Google: Ini Perlombaan Senjata!

        Mengutip India Today di Jakarta, Kamis (23/2/23) menurut sebuah artikel di The New Yorker pada tahun 2016, Sam memiliki hasrat awal terhadap teknologi dan mulai memprogram pada usia delapan tahun.

        "Hal yang dilupakan orang tentang bayi manusia adalah mereka membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari sesuatu yang menarik," kata Sam . "Jika peneliti AI mengembangkan algoritme dan menemukan algoritme untuk bayi manusia, mereka akan mendapatkannya bosan menontonnya, putuskan itu tidak berfungsi, dan matikan."

        Sam dibesarkan di St. Louis, Missouri, AS dan mengembangkan minat dalam pengkodean di usia muda. Ia mahir dalam memprogram Macintosh yang akhirnya menjadi jalur hidupnya di dunia.

        Setelah mempelajari ilmu komputer di Universitas Stanford, Sam, bersama dua temannya, keluar dari perguruan tinggi untuk bekerja di Loopt, sebuah aplikasi yang memungkinkan teman-teman berbagi lokasi mereka.

        Mereka kemudian menjual perusahaan tersebut seharga USD43 juta. Laporan itu juga mengatakan bahwa Sam menjalin hubungan dengan salah satu pendiri Loopt. Setelah berpacaran selama sembilan tahun, pasangan itu berpisah.

        Setelah menjual Loopt, Sam mendirikan Hydrazine Capital dan akhirnya menjadi presiden Y Combinator pada tahun 2014, menggantikan Paul Graham. Y Combinator telah menjadi titik awal bagi perusahaan seperti AirBnb, Reddit, Quora, dan Twitch. Pada tahun 2014, ia juga memberikan kuliah di Universitas Stanford yang bergengsi itu.

        OpenAI didirikan pada 2015 dengan tujuan menyelamatkan umat manusia dari potensi kehancuran AI. Perusahaan diluncurkan sebagai perusahaan riset nirlaba, yang didedikasikan untuk penyebabnya. Sam Altman dan Elon Musk termasuk di antara pendiri perusahaan.

        Musk mengundurkan diri dari OpenAI pada 2018 karena harus fokus pada dua perusahaannya yang lain, SpaceX dan Tesla yang juga mengerjakan teknologi AI. Pada 2019, OpenAI mendeklarasikan dirinya sebagai perusahaan untuk mencari keuntungan dan bermitra dengan Microsoft serta perusahaan besar lainnya. Microsoft baru-baru ini memperkuat kemitraannya dengan OpenAI dan hal yang sama terungkap dalam siaran pers.

        OpenAI sejak awal mengembangkan beberapa alat AI, seperti ChatGPT dan DALL.E. Keduanya cukup populer saat ini dan digunakan di seluruh dunia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: