Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dinilai Mampu Dongkrak Ekonomi, Survei LSI: Masyarakat Ingin Airlangga Jadi Presiden 2024

        Dinilai Mampu Dongkrak Ekonomi, Survei LSI:  Masyarakat Ingin Airlangga Jadi Presiden 2024 Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lembaga Laboratorium Suara Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru soal elektabilitas para tokoh yang kemugkinan maju di Pilpres 2024.

        Dalam survei yang dilakukan pada 8 sampai 22 Februari 2023 itu, total ada 2.150 responden yang tersebar di 34 provinsi.

        Direktur Eksekutif LSI Albertus Dino mengatakan survei kali ini mengunakan metode multistage random sampling secara proposional.

        "Survei mengunakan alat bantu kuisioner berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada 2.150 responden," ujar dia dalam siaran persnya, Kamis (23/2).

        Adapun survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,11 persen.

        "Menurut hasil survei ini, bursa capres cawapres masih didominasi oleh Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, dan Anies Baswedan," kata dia dalam siaran persnya, Kamis (23/3).

        Dia menyebut nama Airlangga Hartarto menempati urutan pertama dalam tingkat elektoral tokoh kandidat capres dengan pemilih sebesar 22,7 persen. Di urutan kedua ada Prabowo Subianto yang mencatatkan tingkat elektoralnya sebesar 19,4 persen.

        Sementara, Ganjar Pranowo yang belum ada kepastian memiliki tiket untuk maju di pilpres berada di urutan ketiga dengan tingkat elektoral sebesar 10,6 persen.

        Kemudian Anies Baswedan di urutan keempat dengan tingkat elektoral sebesar 8,7 persen dan di urutan kelima ada Puan Maharani dengan tingkat elektoral 6,4 persen.

        "Lalu secara berurutan ada Andika Perkasa 4,7 persen, Moeldoko 3,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,3 persen, Khofifah Indar Parawansa 2,7 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 17,7 persen," kata dia.

        Dia menuturkan salah satu alasan mengapa elektabilitas Airlangga berada di puncak, yakni masyarakat menginginkan pemimpin yang mampu menghadapi krisis seperti ancaman perekonomian.

        "Serta memiliki program populis yang nyata dirasakan oleh rakyat seperti saat Airlangga diberi tugas oleh Presiden Jokowi dalam menanggulangi Covid-19," kata dia.

        Direktur Eksekutif Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto mengatakan keunggulan Airlangga dalam survei LSI karena ada kerja nyata sebagai Menko Perekonomian.

        "Unggulnya Hartarto karena adanya bukti kerja nyata dalam mengatasi perekonomian pada saat Covid-19," kata Bambang.

        Selain itu, Bambang menilai bahwa masyarakat telah merasakan program prakerja, bantuan UMKM, dan pelatihan digital teknologi yang dibuat pemerintah."Hal yang harus diperhatikan Airlangga saat ini hanya mencari sosok cawapres yang tepat untuk dampingi beliau," ujarnya.

        Selain itu, peran timses yang ada di tubuh Partai Golkar juga bekerja ekstra untuk mengamankan kemenangan di Pilpres 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: