Gak Nyangka Kritikannya 'Maut', Perdana Menteri Hungaria Makin Waswas Soal Konflik Ukraina
Perdana Menteri PM Hungaria Viktor Orban mengkritik sikap Uni Eropa dalam menghadapi konflik Ukraina, yang ia anggap terlalu didikte atas kepentingan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Joe Biden. Menurut Orban, Eropa telah melemah, dan kehilangan kemerdekaannya dalam mengurus konflik Ukraina.
Hal itu disampaikan PM Orban pada pertemuan dengan anggota parlemen dari koalisi yang berkuasa di Balatonfured, Rabu, sebagaimana dilansir dari TASS, Kamis (23/2/2023). Sejak awal Hungaria cenderung membela Rusia dan memiliki sikap berbeda dari kebanyakan negara negara NATO dan Uni Eropa dalam hal konflik Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Uni Eropa Gagal, Rusia Ternyata Terima Ini
"Eropa telah melemah karena pemerintahan Biden memaksakan kepentingannya di Brussel dengan mengorbankan kepentingan Eropa", kata Orban dikutip dari Magyar Nemzet.
Menurut surat kabar Magyar Nemzet, Eropa telah kehilangan kemerdekaannya serta kekuatan ekonomi dan militer atas konflik Ukraina dan aspirasi AS untuk menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Politisi tersebut mengatakan bahwa Eropa menjadi lebih lemah karena pemerintahan Biden telah memaksakan kepentingannya di Brussel yang merugikan kepentingan Eropa.
Semua itu, menurut Orban, hanya membuat tsunami sanksi ke Rusia justru menghancurkan ekonomi Uni Eropa. Sementara AS, yang kaya dengan produk energi murah, tetap tidak terpengaruh.
Dia juga menunjukkan bahwa kapasitas militer Uni Eropa semakin lemah karena negara-negara Uni Eropa mengirim sebagian besar senjata mereka ke Ukraina tanpa dapat mengisi kembali persediaan senjata dalam negeri mereka.
Menurut Orban, Eropa telah kehilangan kemerdekaan dan kekuatan ekonomi dan militernya dalam waktu kurang dari setahun. Dia berpikir bahwa mengingat hal ini, Hungaria harus dipandu dan fokus pada kepentingannya sendiri. Untuk muncul bertahan tanpa cedera dan lebih kuat dari situasi ini.
Ia menyebut, Hungaria akan melibatkan diri hanya untuk mempertahankan kemerdekaan politiknya dan mematuhi non-campur tangan dalam konflik Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto