Jadi Sasaran Empuk Kritik Netizen, Bamusi PDIP Luruskan Maksud Megawati: Pernyataan Lengkapnya Sesuai Qur'an Surat An-Nisa
Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDIP, Faozan Anwar, meluruskan soal pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang viral dibahas publik. Dia menjelaskan, pernyataan Mega di acara Kick Off Pancasila dalam Tindakan dengan tema "Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting" bukan untuk melarang ibu-ibu ikut pengajian.
"Ibu Megawati sama sekali tidak melarang ibu-ibu ikut pengajian karena beliau sendiri juga ikut, tapi mengajak ibu-ibu agar lebih peduli terhadap anak-anaknya jangan sampai mengalami stunting. Sebab, ibu adalah tiangnya negara. Kalau tiangnya hancur, negara akan hancur," kata Faozan dalam keterangannya belum lama ini, dikutip Senin (27/2/2023).
Baca Juga: Anak Buah Megawati: PDIP Bukan Partai Kemarin Sore!
Faozan menjelaskan, jika pernyataan Megawati tersebut disaksikan secara lengkap, akan diperoleh pemahaman yang utuh tentang pentingnya menyiapkan anak-anak yang sehat jasmani dan rohani untuk masa depan bangsa. Menurut dia, hal tersebut sejalan dengan ajaran Al-Qur'an yang melarang kepada umat manusia meninggalkan generasi yang lemah (QS an-Nisa: 9).
Faozan menambahkan, sebagai pemimpin bangsa, Megawati tidak hanya berpikir bagaimana menyiapkan anak-anak yang sehat, bebas dari stunting, tetapi juga bertindak nyata melalui kader-kader partai yang dimiliki, yang mendapatkan tugas sebagai menteri, gubernur, bupati/wali kota tentang upaya yang dilakukan untuk mencegah stunting.
Ia pun mengutip pernyataan seorang cendekiawan Muslim, Moeslim Abdurahman, yang mengatakan bahwa umat Islam itu peka syariat, tapi lupa hakikat sehingga terjebak rutinitas praktis, tapi lupa berpikir strategis.
"Ikut pengajian itu penting, tapi menyiapkan dan mendidik anak agar menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas jauh lebih penting," ujar Faozan yang juga hadir dalam acara Kick Off Pancasila Dalam Tindakan tersebut.
"Sebab di tangan merekalah masa depan bangsa dan negara," kata Sekretaris LDK PP Muhammadiyah tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menanggapi dilaporkannya Megawati Soekarnoputri ke Komisi Nasional (Komnas) Perempuan terkait pidatonya yang menyinggung ibu-ibu pengajian. Dia menjelaskan, pidato Megawati tersebut harus dilihat secara menyeluruh.
Sebab, inti dari pidato Megawati adalah membicarakan angka stunting atau kekurangan gizi yang masih besar di Indonesia, termasuk keterlibatan para ibu dalam pendidikan anak. "Ibu Mega itu dalam sambutan tersebut kan temanya tentang stunting. Tentang bagaimana keterlibatan ibu-ibu dalam pendidikan anak untuk bersiap-siap menghadapi bencana," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta, Kamis (23/2/2023).
Megawati ingin agar para ibu menyiapkan gizi dan pendidikan untuk anaknya. Hal tersebut dapat terwujud lewat keluarga dalam menghasilkan pemimpin masa depan.
Baca Juga: Hasto Ogah Dukung Anies 'Si Antitesa Jokowi', PKS Kasih Reaksi Tegas ke Omongan Sekjen PDIP
"Jadi, bukan pada masalah pengajiannya. Itu suatu hal yang penting dikatakan dalam sambutan ibu saya pun ikut pengajian, sehingga hendaknya mereka melihat secara komprehensif terhadap apa yang disampaikan Ibu Mega," ujar Hasto.
Dia melanjutkan, sebanyak 22 persen anak Indonesia masih terkena stunting. Hal tersebutlah yang menjadi fokus Megawati dalam pidatonya agar angka tersebut makin turun, bahkan nol kasus.
"Ini bukan persoalan tubuh pendek, ini persoalan pemikirannya, persoalan kecerdasannya. Ini mengancam masa depan 24 tahun yang akan datang. Ini yang seharusnya kita lihat," ujar Hasto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum